Mohon tunggu...
Rifqoh Roziah
Rifqoh Roziah Mohon Tunggu... mahasiswa -

masih dalam proses menjadi seseorang yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alasan Mengapa Kita Harus Menuntut Ilmu Setinggi Langit

10 September 2017   08:42 Diperbarui: 18 September 2017   07:07 9688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: https://iphincow.com/2015/06/01/mengotori-langit/

'Tuntutlah ilmu setinggi langit'. Peribahasa ini tidak asing dan mungkin sering kita dengar. 

Ilmu itu sebenarnya apa sih kok harus dituntut sampai ke langit? Mungkin ada beberapa orang yang bertanya-tanya seperti itu. Kenapa kok 'setinggi langit' bukan 'sedalam lautan' atau bahkan 'seluas samudra'. Nah loh binggungkan?

Dari catatan kuliah mata kuliah Filsafat Ilmu. Ilmu merupakan segala usaha yang dilakukan manusia untuk menemukan atau memahami segala sesuatu yang ada dalam alam bawah sadar manusia. 

Seperti peribahasa diatas 'Tuntutlah ilmu setinggi langit'. Kenapa 'setinggi langit'? karena tinggi langit tidak dapat diukur dan tidak ada batasnya.

Artinya selama kita hidup kita harus belajar. Menimba ilmu sebanyak mungkin bahkan sampai tua sekalipun. Dan tidak berhenti belajar sampai maut memisahkan (tidak akan pernah berhenti belajar kecuali seseorang itu meninggal dunia).

Belajar tidak dilakukan disekolah formal saja. Belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. 

Pada anak usia dini belajar dapat dilakukan dengan hal yang menyenangkan seperti bermain. 'Bermain sambil belajar' dan 'belajar seraya bermain'. 

Belajar dari pengalaman, belajar dari membaca (membaca buku atau membaca lingkungan), belajar dari melihat, belajar dari mendengar, belajar dengan merasakan, belajar dengan melakukan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk belajar dan untuk mendapatkan ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun