Mohon tunggu...
Rifqoh Roziah
Rifqoh Roziah Mohon Tunggu... mahasiswa -

masih dalam proses menjadi seseorang yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlukah Mengajarkan Berhitung pada Anak Usia Dini?

31 Maret 2016   22:39 Diperbarui: 31 Maret 2016   23:02 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhitung merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan berkembangnya zaman yang modern, perubahan dan perkembangan di Indonesia begitu cepat sebagai akibat perubahan sosial, kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang.

Sejarah menunjukkan bahwa matematika sangat dibutuhkan oleh manusia. Dapatkah kita membayangkan bagaimana dunia ini sekarang seandainya matematika tidak ada. Oleh karena itu, konsep-konsep dasar matematika (termasuk didalamnya berhitung) yang dipelajari di TK merupakan konsep-konsep yang sangat diperlukan untuk sampai pada sekolah tinggi.

Berhitung merupakan hal yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pembagian. Banyak orang mempelajari berhitung karena berhitung itu diperlukan dalam pekerjaan serta kehidupan manusia, banyak orang berpendapat bahwa taraf tertentu matematika wajib dikuasai oleh semua pelajar pada semua jenis sekolah yang ada.

Sebenarnya yang lebih diutamakan dalam jenjang pendidikan anak usia dini adalah mengenalkan angka-angka saja. Untuk belajar berhitung dapat dipelajari dijenjang berikutnya. Karena sejatinya masa anak usia dini adalah masa dimana mereka bermain dan bersenang-senang. Apabila dengan usia yang masih dini mereka disuguhkan dengan materi-materi pelajaran yang semestinya belum mereka terima, pastinya mereka akan senang dan dapat menerimanya dengan cepat. Akan tetapi, untuk pendidikan dijenjang selanjutnya mereka akan bosan dan malas. Saya masih ingat di kelas 2 Sekolah Dasar saya dulu masih belajar membaca angka ratusan contohnya: 202 (duaratus dua). Hal tersebut menunjukkan bahwa pada jenjang pendidikan anak usia dini belum waktunya untuk mengajarkan anak usia dini untuk berhitung.

Yang boleh dipelajari adalah berhitung yang sederhana saja seperti menghitung jumlah rakaat sholat, menghitung hari dalam seminggu, menghitung hari dalam puasa ramadhan,

Berhitung merupakan hal yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian serta pembagian. Banyak orang mempelajari berhitung karena berhitung itu diperlukan dalam pekerjaan serta kehidupan manusia, banyak orang berpendapat bahwa taraf tertentu matematika wajib dikuasai oleh semua pelajar pada semua jenis sekolah yang ada.

Apabila seorang anak ketika aktif dan mampu berhitung dengan cepat dan cermat dalam pembelajaran berhitung matematika secara tidak langsung anak tersebut akan lebih mudah dalam memecahkan masalah baik didalam pelajaran matematika atau kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak mampu memecahkan masalahnya dan mencari jalan keluar yang tepat sesuai dengan kemampuannya. Hal ini akan menjadi kebiasaan dalam kehidupan anak tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun