Mohon tunggu...
Rifqoh AnggaraniMulyana
Rifqoh AnggaraniMulyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Rani

Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian Universitas Negeri Jember

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa Universitas Jember Mengimplementasikan Strategi Pemasaran Produk Berbasis Online Di Masa Pandemi Covid-19

9 September 2021   22:45 Diperbarui: 10 September 2021   06:47 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo-2021-08-26-14-10-46-613a277406310e4a6d612b62.jpg
photo-2021-08-26-14-10-46-613a277406310e4a6d612b62.jpg
Pada tahun 2021 tepatnya hari Kamis, 12 Agustus 2021 Universitas Jember melepaskan Mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di desa tempat tinggal masing-masing. KKN ini biasa disebut KKN BTV (Back To Village). Karena kasus pandemi yang tak kunjung usai untuk tahun ini Universitas Jember melaksanakan KKN BTV sudah sebanyak 3 periode.

Pada kegiatan KKN BTV 3 ada beberapa topik yang harus dipilih oleh mahasiswa, salah satunya yaitu "Program Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid-19". Program ini bertujuan untuk membantu usaha masyarakat agar pendapatan stabil atau meningkat dimasa pandemi. Salah satu mahasiswa Universitas Jember yang mengambil topik tersebut bernama Rifqoh Anggarani Mulyana mahasiswa Teknologi Pertanian.

Banyuwangi dikenal sebagai kota budaya dan pariwisata. Ikon ini menjadi salah satu pendukung bagi warga asli ataupun pendatang untuk membuka bisnis/usahanya di Banyuwangi. Desa Gambiran merupakan salah satu desa yang terletak jauh dari pusat kota Banyuwangi yang dimana sebagian dari masyarakatnya berprofesi sebagai pedagang. Desa Gambiran ini terbagi menjadi 4 Dusun diantaranya Dusun Krajan 1, Dusun Krajan 2, Dusun Lidah, dan Dusun Setembel. Penulis melihat potensi bisnis UMKM yang berada di Dusun Setembel Desa Gambiran yaitu UMKM Usus Goreng dengan pemilik usaha Bu Tina. Beberapa produk yang dijual oleh Bu Tina yaitu Usus Goreng dan Camilan Ladrang. Untuk camilan ladrang ini beliau hanya melayani pesanan saja, sedangkan Usus Goreng ini produksi setiap hari.

Setelah melakukan observasi kepada pemilik UMKM Keripik Usus, Rifqoh ingin melakukan pendampingan edukasi kepada Bu Tina untuk tetap dapat menjalankan usahanya selama pandemi dengan meningkatkan pemasaran online serta menambahkan label produk supaya lebih menarik minat konsumen dan mudah dikenal oleh masyarakat luas. Pemilik UMKM Keripik Usus belum memiliki akun sosial media untuk memasarkan produknya. Sebelum pandemi Wabah Virus Corona, pemilik hanya menitipkan produknya di toko atau ritel saja dan sesekali promosi di akun sosial media seperti whatsapp saja. Oleh karena itu Rifqoh ingin mendampingi UMKM Keripik Usus untuk kembali aktif menjual produknya khususnya di sosial media seperti instagram dan shopee. Selain itu Rifqoh juga melakukan pelatihan tentang pentingnya branding produk dalam sebuah bisnis yang bertujuan agar membedakan antara satu produk dengan produk lainnya serta untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Program kerja lainnya yaitu memberi pelatihan tentang strategi pemasaran menggunakan digital markerting dan menjelasakan tentang cara mempromosikan produk dengan menarik.

Dengan demikian Bu Tina sebagai pemilik UMKM Keripik Usus mengatakan bahwa dengan mengetahui apa itu branding serta digital marketing seperti whatsapp bisnis, instagram, dan shoppe yang merupakan sarana pemasaran yang murah dan mudah terjangkau semua orang Bu Tina merasa pemasaran produknya tidak hanya di lingkungan sekitar tetapi banyak orang dari luar desa tempat tinggal nya membeli produk milik Bu Tina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun