mahasiswa untuk mentransfer pengetahuan teoretis ke aplikasi praktis. Mahasiswa Program Studi Gizi S1 dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang memanfaatkan kesempatan ini untuk berkontribusi langsung pada peningkatan kesehatan masyarakat.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah menjadi komponen krusial dalam pendidikan gizi, memberikan jembatan bagiDalam periode dua minggu, mulai tanggal 27 Mei hingga 8 Juni 2024, lima mahasiswa; Anindhita Hanum Yusianto, Sifa Alicia Salsabila, Rifqoh Muflihah Baehaki, Aulia Rahmah Mulyadi, dan Vina Najma Choirullah, melakukan PKL di Puskesmas Tlogosari Kulon, Semarang. Lokasi ini, terletak di Jl. Taman Satrio Manah No.2, menjadi saksi bisu dedikasi mereka dalam menerapkan ilmu gizi untuk masyarakat.
Sebagai bagian dari Praktik Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa Program Studi Gizi S1 dari Universitas Negeri Semarang mengambil peran aktif dalam penanganan dan pemantauan masalah gizi di masyarakat. Mereka melakukan pengukuran antropometri yang krusial bagi ibu hamil dan balita, untuk memastikan intervensi gizi dapat diterapkan sejak dini. Selain itu, tiap mahasiswa bertanggung jawab memberikan konseling gizi kepada tiga pasien, membantu mereka mengatasi masalah gizi yang dihadapi.
Kegiatan penyuluhan dibagi menjadi dua kelompok fokus; kelompok pertama menargetkan ibu hamil, sementara kelompok kedua berfokus pada balita. Klimaks dari kegiatan penyuluhan ini adalah sesi besar yang diarahkan kepada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), di mana mahasiswa berbagi pengetahuan mendalam tentang pentingnya nutrisi. Dalam sesi ini, mereka juga membagikan PMT dalam bentuk puding jagung kacang hijau, yang tidak hanya nutrisi tinggi tetapi juga praktis, memberikan solusi mudah bagi ibu hamil untuk memperbaiki pola makan sehari-hari mereka. Dengan pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya menerapkan teori yang dipelajari, tetapi juga memberikan dampak langsung pada kesehatan komunitas lokal.
Program ini adalah manifestasi dari pendidikan berbasis komunitas, dimana mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman langsung dalam mengidentifikasi dan menangani masalah gizi, tetapi juga mengembangkan keterampilan interpersonal melalui interaksi langsung dengan berbagai lapisan masyarakat.Â
Kegiatan ini mendemonstrasikan aplikasi ilmu gizi yang berlandaskan bukti ilmiah, menggabungkan teori dan praktek dalam konteks nyata yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Melalui PKL ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya berkembang dalam pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga dalam pemahaman mendalam tentang aplikasi ilmu gizi dalam konteks sosial dan budaya yang lebih luas.
Kehamilan merupakan suatu keadaan yang sangat istimewa bagi seorang wanita yang nantinya akan berperan menjadi seorang ibu,
karena pada masa kehamilan tersebut dapat terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Selain itu, ibu hamil memerlukan angka kecukupan gizi (AKG) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan wanita yang sedang tidak hamil. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama hamil. Dimana pada saat hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya. Namun, sampai saat ini masih terdapat beberapa masalah yang sering dijumpai pada masa kehamilan berlangsung diantaranya yaitu Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil.Â
Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan mengalami risiko kematian yang lebih besar dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan ibu dengan berat badan yang normal. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami 3 masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia. Umumnya, kejadian KEK pada ibu hamil dapat disebabkan karena rendahnya asupan zat gizi ibu hamil selama kehamilan serta karakteristik ibu hamil yang terdiri dari usia, tinggi badan, dan berat badan. Salah satu upaya yang dapat diberikan kepada ibu hamil yang berada pada keadaan KEK adalah pemberian pendidikan kesehatan terkait kebutuhan nutrisi yang tepat pada ibu hamil. Pemberian pendidikan kesehatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu tentang kebutuhan Gizi Seimbang pada ibu hamil sehingga dapat menunjang kesehatan ibu dan janin selama kehamilan ataupun saat melahirkan.
Salah satu wilayah dengan kejadian ibu hamil KEK terbanyak di Puskesmas Tllogosari Kulon yaitu terdapat pada Kelurahan Muktiharjo Kidul dengan jumlah ibu hamil sebanyak 17 orang. Sebelum dilakukan pemberian edukasi atau intervensi gizi yang dipilih, seluruh responden diberikan lembar kuisioner serta pengukuran LILA secara home visit dengan mengunjungi rumah masing-masing untuk melihat faktor apa saja yang dapat berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil tersebut. Selanjutnya, dilakukan kegiatan penyuluhan yaitu pemberian edukasi gizi pada Sabtu, 8 Juni 2024 . Kegiatan diawali dengan pemberian pre test untuk melihat tingkat pengetahuan ibu sebelum pemaparan materi berlangsung. Selanjutnya, dilakukan pemberian materi terkait Gizi Seimbang pada Ibu Hamil KEK yang terdiri dari pengertian KEK, dampak KEK, langkah penanganan KEK dengan Gizi Seimbang, pesan Gizi Seimbang, contoh menu sehari, dan manfaat Gizi Seimbang pada ibu hamil. Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah video animasi, games ranking satu, leaflet dan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa puding jagung kacang hijau. Kemudian pada sesi akhir kegiatan, diberikan kembali lembar post test untuk melihat serta menilai apakah terdapat peningkatan pengetahuan pada ibu hamil terkait materi yang telah disampaikan. Hasil dari kegiatan yang telah dilakukan yaitu terdapat peningkatan pengetahuan ibu yang termasuk dalam kategori baik, dimana sebelumnya pengetahuan ibu hanya berada pada kategori cukup.Â
Kesimpulan dari serangkaian kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Gizi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang di Puskesmas Tlogosari Kulon, menunjukkan pentingnya aplikasi langsung ilmu gizi dalam konteks masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada teori, namun lebih kepada penerapan praktis yang mendalam untuk mengatasi isu gizi yang nyata, khususnya di kalangan ibu hamil yang mengalami KEK.
Melalui upaya-upaya seperti pendidikan kesehatan, penyuluhan, dan intervensi nutrisi yang inovatif, mahasiswa telah berhasil meningkatkan kesadaran dan pengetahuan gizi di kalangan ibu hamil di Kelurahan Muktiharjo Kidul. Hasil pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan dalam kategori yang baik adalah bukti nyata dari efektivitas metode pengajaran yang digunakan, yang tidak hanya berorientasi pada pemberian informasi tetapi juga pada penyerapan dan penerapan ilmu tersebut oleh masyarakat.
PKL ini juga telah mengembangkan keterampilan interpersonal dan profesional mahasiswa, mempersiapkan mereka untuk menjadi praktisi gizi yang tidak hanya kompeten di bidang akademis tapi juga peka terhadap kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini adalah contoh bagaimana pendidikan berbasis komunitas dapat mempengaruhi perubahan sosial yang positif dan mendukung kesehatan publik.
Diharapkan, pengalaman dan hasil yang diperoleh dari PKL ini akan menjadi batu loncatan untuk inisiatif serupa di masa depan, tidak hanya di Semarang tetapi juga di wilayah lain di Indonesia. Universitas Negeri Semarang dan Puskesmas Tlogosari Kulon berharap kegiatan ini akan terus berlanjut dan semakin meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil dan anak-anak, sebagai pondasi generasi penerus yang lebih sehat dan kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H