Pesatnya perkembangan teknologi informasi telah mengubah lanskap sosial dan budaya kita secara drastis. Internet, media sosial, dan berbagai aplikasi digital sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun selain memberikan kemudahan dan kenyamanan, teknologi juga membawa serangkaian tantangan yang perlahan tapi pasti mengancam nilai-nilai luhur Pancasila.
Salah satu ancaman terbesar adalah perpecahan sosial. Algoritme media sosial yang dirancang untuk memaksimalkan keterlibatan pengguna sering kali menyajikan informasi yang sesuai dengan preferensi individu dan memperkuat pandangan individu. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan sosial, dan meruntuhkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang merupakan salah satu pilar utama Pancasila.
Selain itu, radikalisasi online juga menjadi ancaman serius. Platform digital memberikan ruang bagi kelompok ekstremis untuk menyebarkan propaganda, merekrut anggota baru, dan merencanakan serangan teroris. Radikalisasi online  mengancam keutuhan  dan keberagaman sosial NKRI serta dapat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Pornografi anak dan eksploitasi seksual juga merupakan masalah serius yang diperburuk oleh teknologi. Internet telah menjadi sarana utama penyebaran pornografi anak dan eksploitasi seksual terhadap anak. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hak-hak anak dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Penipuan dan Kejahatan Dunia Maya semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Kejahatan dunia maya seperti penipuan dan peretasan tidak hanya dapat menimbulkan kerugian yang signifikan tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat. Berita palsu dan misinformasi juga merupakan masalah serius di era digital. Penyebaran berita palsu dan misinformasi secara besar-besaran dapat menyebabkan kecemasan, dan keresahan sosial.Hal ini dapat merusak tatanan kehidupan bermasyarakat yang damai dan tenteram.
Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi juga dapat menimbulkan masalah. Kecanduan ini dapat menimbulkan masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup, serta menghambat perkembangan pribadi yang seimbang.
Dampak tantangan tersebut terhadap nilai-nilai Pancasila sangatlah kompleks. Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan solidaritas dapat dirusak oleh individualisme, egoisme, dan perpecahan yang didorong oleh teknologi. Peningkatan literasi digital, regulasi yang ketat dan efektif, penguatan pendidikan karakter, dan kerja sama lintas sektor adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan. Keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat sipil juga memainkan peran penting dalam mendidik generasi muda dengan keterampilan digital yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Di era digital, kita perlu  memanfaatkan teknologi dengan bijak. Teknologi seharusnya menjadi alat yang memperkuat persatuan bukan menjadi alat perpecahan. Dengan kesadaran dan upaya kolektif, kita dapat menjaga relevansi Pancasila meski di tengah pesatnya globalisasi dan perkembangan teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI