Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang ini berkegiatan untuk mengoptimalisasikan Potensi BUMDes TegalArum dalam Pemberdayaan  Lingkungan. Dan Pengabdian Masyarakat ini beranggotakan 5 orang yaitu bernama Dora Trisukmawati, Nia Amanda, Nurul Nafsiyah, Rifqi Restu, Rezza Raihan.
Kegiatan PengabdianKonsep BUMDes lebih diperkenalkan sebagai salah satu strategi untuk memperkuat sector ekonomi di pedesaan khususnya di Desa Tegalgondo. Terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan dalam BUMDes TegalArum yaitu kurangnya kesadaran dan edukasi lingkungan yang merupakan suatu permasalahan utama di kalangan masyarakat Desa Tegalgondo dan BUMDes TegalArum, hal itu disebabkan juga kurangnya pemahaman tentang pentingnya pelestarian lingkungan khususnya mengenai persampahan serta praktik-praktik ramah lingkungan dapat menyebabkan perlakuan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Setelah melihat permasalahan lingkungan tersebut kami mahasiswa universitas muhammadiyah malang yang sedang menjalankan pengabdian masyarakat di Desa Tegalgondo akan melakukan program penerapan praktik ramah lingkungan dalam operasionalnya seperti mengembangkan lingkungan di area BUMDes TegalArum serta menambah pendapatan desa melalui minimarket dan pasar tegal arum yang dikelola oleh BUMDes. Selain itu, BUMDes TegalArum termasuk memiliki 3 usaha yaitu Pasar Wisata Tegalgondo, Minimarket TegalArum, Pasar Desa Tegalgondo.
Diantara ketiga usaha tersebut, sama halnya seperti penjelasan diatas yaitu pertama di Pasar Desa Tegalgondo yang kami temukan sebuah permasalahan mengenai sampah yang belum terorganisir dengan baik dan masyarakat masih membuang sampah sembarangan di area pasar desa tersebut maka akan menyebabkan lingkungan menjadi kumuh dan bau kemudian membuat kalangan masyarakat desa tegalgondo tidak nyaman pada lingkungan tersebut.
Lalu kami sekelompok pengabdian masyarakat menemukan ide dalam program yang akan kami jalankan serta membantu masyarakat desa tegalgondo untuk tidak membuang sampah sembarangan yaitu dengan membuatkan sebuah tempat sampah atau dapat disebut bank sampah yang terbuat dari kayu lalu kami berdirikan di area pasar desa tegalgondo.
Berhubung bank sampah yang sudah kelompok kami buat tersebut termasuk dalam golongan lumayan besar sehingga dapat menarik masyarakat setempat agar tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, menurut pandangan kami sekelompok bahwa pasar desa tegalgondo itu kurang terlihat oleh kalangan masyarakat lain bahwa di  desa tegalgondo juga mempunyai pasar yang jarang diketahui oleh orang luaran, maka kami mahasiswa yang menjalankan pengabdian masyarakat ini melakukan program kerja kedua yaitu membuatkan papan nama yang di namai dengan sebutan " Pasar Desa Tegalgondo" ,tujuan dibuatkannya papan nama tersebut supaya masyarakat mengetahui bahwa di desa tegalgondo juga mempunyai badan usaha melalui pasar desa.
Terlepas dari permasalahan pasar desa ,BUMDes TegalArum juga mempunyai sebuah minimarket yang terletak di area kantor bumdes ,untuk memajukan di era zaman sekarang mungkin semua minimarket sudah menggunakan alat yang lebih canggih yaitu menggunakan Qris, tetapi di minimarket tegalarum ini kami sekelompok pengabdian belum menemukan pembayaran menggunakan Qris, jadi kami menemukan ide baru untuk membuatkan akun Qris untuk minimarket tegalarum yang bertujuan untuk memudahkan pelanggan jika tidak membawa uang cash. Jadi dapat disimpulkan dari semua tujuan program pengbdian yang kami jalankan di BUMDes TegalArum ini yaitu untuk membantu dalam pengelolaan lingkungan yang bersih dapat menarik pelanggan untuk berbelanja di pasar desa, kemudian tujuan pengabdian selanjutnya yaitu untuk mempermudah tata kelola minimarket agar lebih maju dan terorganisir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H