Mohon tunggu...
Rifqi Ramzi
Rifqi Ramzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Aktif dalam beberapa platform sosial media dalam mengutarakan hobi dan opini

Selanjutnya

Tutup

Healthy

WHO: Pandemi Covid-19 Resmi Berakhir, Apa yang Perlu Dilakukan?

13 Juni 2023   12:56 Diperbarui: 13 Juni 2023   13:02 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setelah hampir tiga tahun atau bahkan lebih,  pandemi COVID-19 yang menghantui masyarakat sudah resmi dinyatakan berakhir. Sekitar beberapa waktu yang lalu WHO resmi mengumumkan bahwa status pandemi pada vrus COVID-19 telah berakhir, dan tentu saja hal tersebut membawa angin segar bagi kita. Namun, hal yang perlu dipertanyakan mengenai hal ini adalah apakah dampaknya terhadap kita? Apakah virus Covid-19 ini telah benar-benar berakhir? Apa yang seharusnya kita lakukan?

Status virus Corona sebagai pandemi resmi berakhir. Menurut KBBI, pandemi sendiri berarti sebuah wabah yang berjangkit serempak dimana-mana meliputi daerah geografi yang luas. 

Telah kita ketahui bersama bahwa virus ini memang telah menyerang selama hampir tiga tahun ke berbagai penjuru dunia, dan ditetapkan sebagai status pandemi oleh WHO pada 11 Maret 2020. 

Status itu pun resmi dicabut oleh WHO, dan dilansir dari CNBC Indonesia WHO virus ini sudah tak menjadi kondisi darurat kesehatan darurat. Meskipun telah dinyatakan berakhir sebagai pandemi, tentunya perlu kita ingat bahwa virus corona ini masih ada. Seperti yang dikatakan juru bicara Kementrian Kesehatan RI, dr. Muhammad Syahril, beliau menyatakan bahwa status Covid-19 sendiri tidak hilang. 

Oleh karena itu, kita selaku masyarakat tetap perlu waspada. Memang status virus ini tidak sedarurat beberapa tahun lalu pada saat penyebaran COVID-19 ini meningkat pesat dan menyebabkan banyak korban jiwa.

Masyarakat tentunya perlu aware tentang status virus corona yang masih ada meskipun statusnya tidak lagi menjadi darurat kesehatan global. Virus ini tetap ada dan akan menular jika kita tidak waspada. 

Berdasarkan salah satu tenaga kesehatan di RS. Soetomo Surabaya dijelaskan bahwa pasien terkena virus COVID-19 kembali meningkat, walau dalam catatan angkanya tidak setinggi ketika penyebaran virus ini berada pada puncaknya. 

Namun, ini menjadi bukti bahwa virus ini masih ada. Lalu apa yang mestinya kita lakukan? Yang pertama sudah pasti ialah tetap waspada dan beranggapan bahwa virus ini masih ada, seraya dengan apa yang dikatakan oleh Kementrian Kesehatan negara kita. 

Lalu, tetap patuhi protokol kesehatan. Beberapa waktu ini memang banyak orang yang tidak menggunakan masker selama pergi keluar karena menganggap kondisi sekarang tidak se-bahaya sebelumnya, bahkan ada yang menganggap bahwa keberadaan virus ini sudah tidak ada. Beberapa tempat memang masih mewajibkan pengunjungnya untuk menggunakan masker, dan hal ini memaksa masyarakat yang berkunjung ke tempat tersebut untuk memakai masker. 

Seperti adanya istilah New Normal, mengadakan sebuah bentuk perilaku kenormalan baru dan hidup berdampingan dengan adanya virus corona ini. Protokol kesehatan tentunya tetap perlu dilakukan mengingat virus ini masih ada. 

Tentunya, dengan dicabutnya status pandemi virus COVID-19 tidak boleh membuat kita kehilangan kewaspadaan kita bahwa pada faktanya virus ini masih tetap ada dan angka pasien yang terkena masih ada bahkan bertambah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun