Mohon tunggu...
Rifqi Badruzzaman
Rifqi Badruzzaman Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pengen jadi penulis

Masih belajar dan terus belajar, Mohon berikan masukan tentang apa yang harus saya perbaiki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Menerima Kenyataan dan Bersyukur

21 Februari 2024   03:26 Diperbarui: 24 Februari 2024   00:35 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pukul 01:00 wib adalah waktu dimana aku menulis artikel ini. Aku tahu saat kamu membaca ini, hidupmu sedang tidak baik-baik saja, oleh karena itu didalam artikel ini kamu boleh bercerita didalam kolom komentar, kamu boleh menangis, kamu boleh ngerasa jatuh dan terpuruk. Luapkan apapun yang mengganjal dalam hatimu, lepaskan hal-hal yang memberatkan segala langkah. Namun ingat setelah membaca ini kamu tidak boleh menyerah. Percayalah bahwa Allah bisa menolongmu dengan cara yang diluar logika, stop berfikir buruk dan berputus asa,karena tidak ada yang mustahil bagi allah yang maha kuasa.  

Dalam hidup ini, akan ada banyak hal yang tak terduga yang pasti akan kita alami, karena jalan hidup tidak akan pernah  semulus atau pun selurus yang kamu inginkan. Akan selalu ada kerikil yang mengotori jalanan, tersandung atau pun tergelincir adalah hal" yang akan kamu temui. Selalu ada belokan tajam yang membuat kita hilang kendali kemudian terperosok ke dalam lubang.  namun percayalah bahwa setiap jalan memiliki akhir. Oleh sebab itu Allah SWT selalu mengingatkan kita untuk terus berusaha, berdoa, dan meminta agar selalu dikuatkan dalam meniti jalan kehidupan.

Demikian pula dengan diriku, berawal dari masalah orang tua yang berpisah, ekonomi hingga percintaan yang selalu gagal, terkadang aku merasa bahwa hidup ini tidaklah adil bagiku, apapun yang kulakukan selalu gagal, dan sudah terlalu banyak kekecewaan yang aku temui, tak jarang juga rasa ingin menyerah hadir dan menghantui. Namun rasa sayangku pada ibu mempertahankan kewarasanku, hingga pada akhirnya aku sadar bahwa aku harus menerima apapun yang terjadi dalam hidup, karena meratap tak akan merubah apa-apa. Percaya bahwa semua yang telah dan akan terjadi,  selalu memberikan pesan untuk merubah diri menjadi lebih baik.

Pesanku cuma satu, bahwa apapun masalahnya jangan pernah menyerah. Kalaupun ada orang pergi dari hidupmu, percayalah bahwa itu bukan salahmu hanya saja waktumu dengan mereka yang telah usai. Jangan mengeluh dan bersedih dengan waktu yang lama. Kamu harus tetap melangkah untuk masa depanmu dan nikmatil masa mudamu. 

Apapun itu teruslah bersyukur  dan percayalah bahwa nikmat Allah tidak pernah libur. Jadilah pribadi yang lebih tenang disetiap keadaan. proses memang tidak cepat tapi rencana tuhan sudah pasti tepat, ingat perubahan itu pasti ada, kegagalan terbesar adalah ketika tidak berani mencoba. Cukup dirasakan tak perlu di jelaskan, tetaplah menjadi orang baik jangan jadi pembenci walau sering disakiti dan tak dihargai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun