Implementasi Teori Dinamika Sosial terhadap Pengembangan Gapoktan

Berdasarkan teori Y, Gapoktan Pandawa bertanggung jawab untuk mengatur sumber daya dengan tujuan mencapai tujuan ekonomi dan sosial. Lebih lanjut, petani (anggota Gapoktan Pandawa) pada dasarnya tidak malas, tetapi mereka berperilaku demikian karena pengalaman. Selain itu, tugas penyuluh dan pengurus Gapoktan Pandawa adalah menciptakan lingkungan kondusif bagi anggota Gapoktan Pandawa untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka. Penerapan teori ini adalah Penyuluh akan memberikan materi penyuluhan dan pendampingan berjudul seni kepemimpinan kepada pengurus Gapoktan Pandawa. Penyuluhan ini akan dilaksanakan rutin secara berkala melalui teori dan praktek dilapangan. Media dan metode penyuluhan disesuaikan dengan situasi dan keadaan pengurus Gapoktan Pandawa. Harapannya, saat seni kepemimpinan mulai diterapkan oleh pengurus Gapoktan Pandawa, organisasi akan berjalan secara partisipatif sehingga mendorong perkembangan organisasi kedepannya. Outcome terakhir yang diharapkan adalah dimana Gapoktan Pandawa menjadi organisasi mandiri yang mampu mengurus rumah tangganya sendiri dan menjadi role model organisasi pertanian di Kecamatan Pulau Punjung

Teori disonansi kognitif 

Melalui teori ini, pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan disonansi kognitif pada anggota kelompok. Saat terjadi konflik internal antar anggota, masing -- masing anggota yang terlibat konflik akan mengalami disonasi berupa ketidaknyamanan akibat keluar dari situasi normal mereka. Penyuluh sebagai pendamping dan fasilitator dapat memasuki ruang tersebut sebagai upaya penyadaran kembali anggota kelompok terhadap pentingnya sebuah kerjasama dalam Gapoktan Pandawa. Disonansi kognitif ini bisa menjadi pengalaman baru dalam membentuk kesan afektif bahwa berselisih dengan teman organisasi adalah tindakan yang tidak dibenarkan.

Survey sikap

Survey Sikap dapat dilakukan menggunakan instrument kuesioner dalam mengukur indikator sikap anggota Gapoktan Pandawa. Survey bertujuan untuk mengukur apakah penyuluhan yang telah diberikan dapat diterima dengan baik oleh anggota Gapoktan Pandawa.