Mohon tunggu...
Rifqina Ulya
Rifqina Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Syiah Kuala

As a college student, Writer should have learned about the studies she was taking. Writer has an interest in graphic design activities and started it at the agrotechnology student association in her first year until now. Her interest in technology makes Writer happy to learn new things and get several awards and new abilities from the activities that Writer has participated in. With the knowledge she has, Writer is happy to help and spread her writing to public.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jelajahi Kehidupan di Sungai Martapura Kalimantan Selatan dengan Kelotok, Mulai dari Pasar Terapung Lok Baintan Sampai Soto Banjar Bang Amat

8 Maret 2024   21:40 Diperbarui: 8 Maret 2024   22:18 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis; Kelompok Modul Nusantara Bapandung/dokpri 

Banjarmasin, 2 Maret 2024

Banjarmasin adalah ibu kota Kalimantan Selatan dan dikenal sebagai Kota Seribu Sungai. Dinamakan demikian karena terdapat kurang lebih 102 sungai yang melintasi wilayah Banjarmasin, salah satunya adalah Sungai Martapura. Kehidupan transportasi di Sungai Martapura ditunjang oleh kelotok, yaitu perahu bermotor yang menggunakan mesin diesel atau bahan bakar solar, kelotok ini merupakan transportasi khas Banjarmasin dan jukung, yaitu perahu yang berukuran lebih kecil yang berjalan dengan menggunakan tenaga manusia dengan kayuhan dan aliran Sungai Martapura.

Pasar Terapung Lok Baintan adalah pasar terapung tradisional. Di pasar terapung ini, para pedagang menjual hasil kebun dan pertanian, serta barang-barang buatan sendiri seperti makanan dan suvenir khas Banjar dengan menggunakan jukung, yaitu perahu tanpa mesin. Mayoritas penjualnya adalah perempuan, dan mereka memiliki panggilan khusus, acil. Contoh interaksi yang biasa terjadi di pasar terapung adalah seperti ini,

"Acil mau tukar" dalam bahasa banjar, menukar atau tukar berarti membeli, dan setelah transaksi penjual selalu mengatakan "Dijual" adalah sebuah kebiasaan dan dalam Islam bisa dikatakan sedikit mirip dengan akad jual beli. Di Aceh, "Barang ke droneh, peng ke lon" berarti "Barang untukmu, uang untukku". Senang rasanya menemukan kebiasaan yang mirip dengan tempat asal saya, dan hal ini membantu saya mengurangi rasa rindu.

Penulis; Pasar Terapung Lok Baintan
Penulis; Pasar Terapung Lok Baintan

Setelah dari Pasar Terapung Lok Baintan, tidak afdol rasanya jika tidak mampir ke Soto Banjar Bang Amat yang terletak di tepi Sungai Martapura. Soto Banjar Bang Amat memiliki rasa yang gurih dan segar, bumbunya sangat ringan, sangat memanjakan lidah. Soto Banjar disajikan dengan lontong, suwiran ayam dan daging, potongan telur rebus, perkedel, bawang goreng dan perasan jeruk nipis. 

Kami juga memesan menu lain yaitu sate ayam bumbu kacang yang sangat cocok disantap dengan Soto Banjar. Kami beruntung dapat menikmati Soto Banjar ditemani dengan penampilan musik Banjarmasin yang dimainkan oleh grup musik lokal yang disebut Panting.

Penulis, Tampilan Soto Bang Amat/dokpri
Penulis, Tampilan Soto Bang Amat/dokpri

Penulis; Grup Musik Lokal, Panting/dokpri
Penulis; Grup Musik Lokal, Panting/dokpri

Tim PMM 4 Universitas Lambung Mangkurat; Kelompok Modul Nusantara Bapandung/dokpri
Tim PMM 4 Universitas Lambung Mangkurat; Kelompok Modul Nusantara Bapandung/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun