Manusia merupakan makhluk yang telah Allah swt ciptakan dengan sebaik – baiknya bentuk penciptaan, dari mulai saripati tanah atau setetes air mani kemudian berubah menjadi segumpal darah, kemudian berubah menjadi segumpal daging hingga berubah menjadi tulang belulang kemudian menjadi janin yang mempunyai ruh, semuanya telah diatur oleh Allah swt dengan sedemikian rupa dan sebaik – baiknya bentuk penciptaan.
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa manusia pun lahir dari perut ibunya dalam keadaan tidak tahu apapun dalam segala hal sama sekali, pada hakikatnya manusia tidak memiliki pengetahuan apapun tentang suatu hal, tetapi Allah memberikan sebuah anugerah berupa akal yang manusia dengannya dapat berfikir dan mencari serta memahami ilmu pengetahuan.
      Perihal mencari ilmu itu diwajibkan bagi seluruh umat muslim dan muslimat tanpa terkecuali.Mengapa demikian? Karena itu tadi, manusia dilahirkan dalam keadaan tidak tahu apapun mengenai suatu hal, sebagaimana Imam Syafi’I pernah berkata  “ Belajarlah, karena tidak ada seseorang yang dilahirkan telah menjadi seorang yang berilmu “.
Mencari ilmu itu tidak terbatas oleh ruang dan waktu, melainkan diwajibkan untuk mencari ilmu itu dari mulai buaian ibu sampai akhir hayat nanti, begitupun diwajibkan bukan hanya dalam pembelajaran di kelas saja melainkan di luar lingkungan kelas pun sama saja.
Perlu dicermati bahwa hal yang menjadi kewajibannya itu ialah mencari nya bukan harus paham dan mengertinya, walaupun kita sudah berusaha mencari selama kapanpun itu, apabila tidak dikehendaki oleh Allah paham dengan ilmu tersebut tidak menjadi suatu faktor permasalahan, karena yang dijadikan tolak ukurnya itu ialah kita hanya dituntut untuk mencari ilmu tersebut.
Tetapi meskipun begitu. kita tidak boleh terlena hanya dengan mencari saja, kita pun harus senantiasa belajar memahami dan menguasai ilmu tersebut, dengan berusaha memuthola’ah dan murojaah kembali ilmu yang telah kita dapatkan didalam majlis ilmu.
Adapun perihal paham dan penguasaan terhadap ilmu tersebut tetap tidak lepas daripada kehendak dan ketentuan Allah swt, kita hanya bisa berikhtiar dan bertawakkal yang kemudian berharap dikehendaki oleh Allah swt menjadi sosok orang yang memahami ilmu agama dan juga mengamalkannya.
Mencari ilmu itu tidak hanya sebatas ilmu agama saja, tentu mencari ilmu ilmu lainnya pun diwajibkan.Sehingga tidak ada pola pikir yang tertanam bahwa mencari ilmu itu diwajibkan hanya untuk ilmu agama saja,tentu tidak karena semua ilmu yang ada di dunia ini baik yang bersifat umum atau keagamaan atau lainnya, semua sumbernya sama yakni dari Allah swt melalui para nabi dan rasul, para sahabat dan para ulama hingga sampai kepada kita saat ini.
Apa buktinya? Toh para ilmuwan muslim pun banyak yang mencetuskan ilmu umum lainnya kok,misalnya al – Farabi dalam bidang filsafat, Ibnu Sina dalam bidang kedokteran, Al – Khawarizmi dalam bidang Matematika dan masih banyak lainnya.Oleh karenanya,kewajiban  mencari ilmu itu tidak terbatas dalam ilmu agama saja, melainkan ilmu yang bersifat umum pun harus kita cari dan pelajari, karena hakikatnya ilmu tersebut pun bersumber dari Allah swt.
Orang yang mencari ilmu dan orang yang berilmu itu memiliki banyak sekali keutamaan keutamaan yang Allah berikan kepadanya, sebagaimana Nabi Sulaiman ketika beliau diberi pilihan oleh Allah untuk memilih harta, tahta dan kerajaan, beliau memilih Ilmu yang kemudian Allah memberikan semua harta dan kerajaan kepada Nabi Sulaiman as, berarti dengan ilmu tersebut kita dapat meraih apapun itu.Adapun beberapa keutamaan lainnya yang Allah berikan kepada orang yang mencari ilmu dan berilmu ialah
1. Allah swt akan mengangkat derajat orang yang berilmu
2. Allah swt akan memudahkan jalannya menuju surga