Mohon tunggu...
RifqiiT 456
RifqiiT 456 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa kehutanan semester 3 di Universitas Muhammdiyah malang hobi saya traveling, olahraga, membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengabdian Mahasiswa ke Masyarakat (PMM): Membangun Kesejahteraan Melalui Subak Bengkel dan Teknologi Drone di Bali

13 Januari 2024   15:10 Diperbarui: 13 Januari 2024   15:13 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denpasar, 5 Januari 2024 -- Kelompok 62 Program PMM Mitra Dosen Prodi Agroteknologi Univeritas Muhammadiyah Malang digelar di Desa Bengkel Kab. Tabanan Prov Bali dengan dibimbing Dr. Ir. Wahono, MT dengan anggota PMM: Diamond Bilqisthi dan Khofiatus Safina. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini sama halnya seperti KKN, akan tetapi di Universitas Muhammadiyah Malang dinamakan PMM yang bisa dilakukan oleh semua mahasiswa/i mulai dari semester 3, disini kami melakukan PMM MITRA DOSEN yang bermitra dengan beberapa dosen Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 5 September sampai tanggal 1 Oktober 2023.

dokpri
dokpri

PMM kali ini fokus pada pengenalan dan pemberdayaan masyarakat melalui Subak Bengkel Bali, sebuah warisan budaya yang menjadi dasar kehidupan petani di pulau ini. Subak Bengkel, lebih dari sekadar sistem pengairan, melibatkan nilai-nilai kearifan lokal dan keberlanjutan dalam pertanian. Dalam perjalanan PMM ini, tim peneliti memberikan sorotan khusus pada keistimewaan Subak Bengkel. Lebih dari sekadar suatu sistem irigasi, Subak Bengkel adalah simbol budaya yang melekat erat dengan kehidupan masyarakat Bali, mencerminkan harmoni antara manusia dan alam. Aspek-aspek Subak Bengkel yang berperan dalam bidang pertanian menjadi fokus penelitian. Tim mengidentifikasi dan mengkaji peran sosial, ekonomi, dan ekologis dari Subak Bengkel, menjelaskan bagaimana sistem ini tidak hanya berkontribusi pada produktivitas pertanian tetapi juga pada kesejahteraan komunitas. Melalui kegiatan PMM, tim peneliti meresapi kondisi pertanian di Desa Subak Bengkel. Dengan mendekatkan diri pada masyarakat setempat, mereka menggali tantangan dan peluang yang dihadapi petani, serta merumuskan solusi berbasis lokal untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian. 

dokpri
dokpri

Proyek PMM ini tidak hanya berhenti pada pengenalan Subak Bengkel, melainkan juga menggali inovasi teknologi dalam bidang pertanian. Teknologi drone diimplementasikan untuk mendukung pengelolaan pertanian modern, khususnya dalam mendeteksi saluran irigasi dari hilir ke hulu. Dalam eksplorasi pemanfaatan drone, tim peneliti menyoroti kemampuan teknologi ini dalam mendeteksi dengan akurat saluran irigasi. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan efisiensi dalam penggunaan air dapat ditingkatkan, mendukung upaya keberlanjutan pertanian di Desa Subak Bengkel. Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat ini membuktikan bahwa integrasi antara kearifan lokal dan teknologi modern, seperti Subak Bengkel dan drone, mampu memberikan dampak positif terhadap sektor pertanian di Bali. Melalui keterlibatan aktif mahasiswa, proyek ini berhasil menciptakan jembatan antara masa lalu dan masa depan, mendorong perubahan positif dalam upaya menuju pertanian yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun