Mohon tunggu...
Rifqi Shalahuddin Zafir
Rifqi Shalahuddin Zafir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa- 21107030006/Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Rifqi Shalahuddin Zafir 21107030006 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Sisi Lain Industri Parfum Indonesia

1 Maret 2022   12:36 Diperbarui: 1 Maret 2022   12:43 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bab 1 : Perkenalan

Parfum dari bahasa latin ada istilah “Per fume” yang artinnya “Melalui asap”. Istilah ini merujuk pada benda yang akrab dengan kehidupan kita, yakni parfum.

Di era sekarang ini siapa sih yaang tidak menggunakan parfum atau yang tidak kenal parfum itu?. Bahkan dari orang Yunani dan Romawi sudah menggunakan parfum untuk menghilangkan bau yang tidak sedap. Parfum menjadi barang penting dalam gaya hidup orang di era modern ini. Bahkan, banyak orang menggunakan parfum untuk menunjukkan ‘kekhasan’ dirinya.

Parfum juga bisa menciptakan perasaan positif dan bisa menyangkut kebebasan ber ekspresi seseorang. Dan tidak heran lagi parfum semakin berkembangnnya teknologi keragaman produk parfum semakin bervariasi, mulai dari wangi kayu, bunga, buah, vanila, cokelat, dan lain sebagainnya.Berbagai upaya dilakukan merek parfum untuk menarik hati para pelanggan. Mulai dari pemilihan bentuk botol, pemberian nama yang unik hingga ciri khas tersendiri.

Bab 2 : Masalah Industri parfum Indonesia

Salah satu bahan dasar yang membuat parfum itu melekat dalam waktu yang relatif lama itu ternyata ada di Indonesia, yaitu minyak Nilam. Minyak nilam itu sendiri sangat berpengaruh dalam industri parfum atau juga sangat berpengaruh dalam proses produksi parfum, karena fungsinnya mengikat aroma dan wangi.

“Indonesia merupakan negara produsen utama minyak nilam dunia, menguasai berkisar 95 persen pasar dunia. Saat ini, berkisar 85 persen ekspor minyak atsiri Indonesia didominasi oleh minyak nilam dengan volume 1.200-1.500 ton/tahun, dan diekspor ke beberapa negara diantaranya Singapura, Amerika Serikat, Spanyol, Perancis, Switzerland, Inggris, dan negara lainnya,” kata Kasdi

Bannyak sekali brand di dunia ini yang terkenal membuat produk parfum premiumnnya meggunakan minnyak nilam dari indonesia, salah satunnya yaitu brand Dior. Tinggi dari permintaan tersebut karena minyak nilam di indoneisa adalah yang terbaik di dunia. Nah sebagai minyak terbaik di dunia dan subur di indonesia, ada hal yang menyedihkan di balik prosuksi minyak terbaik di dunia, apa itu? Simak penjelasan ini.

Indonesia itu sendiri penyedia minyak nilam terbesar di dunia dan juga indonesia merupakan produser minyak nilam terbaik di dunia. Dengan kekayaan alamnnya itu sendiri, seharusnnya indonesia memiliki power yang sangat luas untuk menentukan harga jual di pasar. Tapi dari faktannya tidak. Loh knapa itu, padahal katannya indonesia itu penyedia minnyak terbaik di dunia, kok ini malah sebaliknnya.

Hal yang menjadi faktor pentingnya adalah karena Indonesia masih jarang bahkan tidak memiliki produk jadi dari parfum. Hingga saat ini tidak ada satupun produsen parfum di Indonesia yang mampu memproduksi parfum dengan kualitas baik. Walhasil Indonesia menjadi salah salah satu pengimpor parfum dan produk turunan minyak atsiri. "Sampai saat ini Indonesia memasok minyak nilam sekitar 90% kebutuhan dunia atau 1600 ton per tahun. Sekitar 40 jenis minyak atsiri dapat dihasilkan dari Indonesia," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah(IKM)DepartemenPerindustrian Fauzi Aziz dalam acara seminar Internasional minyak atsiri, Senin (26/10/2009). Dan yang menentukan harga pasar adalah pembeli dan juga broker. Dan yang menyedihkannya lagi buruh penyedia minyak itu sendiri yang diupah di sawah miliknnya sendiri

Perbandingan hargannya saja , per satu kilogram nilam berkisar Rp350-400 ribu saja. Padahal yang datang ke Indonesia itu di hitung per mililiter saja, bisa di jual sampe berjuta jutaan. Nah hal ini yang menyebabkan nilai impor indoneisa jauh lebih besar dari nilai ekspornnya. Ini ironinnya karena para petani nilam itu tidak bisa untuk menentukan harga jualnnya. Yang bisa hannya bisa mentukan yaitu penjual dan brokernnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun