Mohon tunggu...
Rifqi Hanif Setiawan
Rifqi Hanif Setiawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa di UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Generasi Berintegritas di Era Digital di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

15 Oktober 2024   21:48 Diperbarui: 15 Oktober 2024   21:59 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://imkom.co.id/kursus-komputer-untuk-melamar-kerja/

Di era digital saat ini, hampir semua aspek kehidupan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, termasuk pendidikan. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sebagai lembaga yang bertujuan membentuk generasi berakhlak dan berilmu, perlu beradaptasi dengan cepat agar tidak tertinggal. Namun, penerapan kecendekiaan digital di PTKI bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga menyangkut bagaimana mahasiswa dan dosen dapat menggabungkan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai Islam. Dengan begitu, lulusan PTKI diharapkan mampu berperan aktif di tengah masyarakat yang semakin kompleks tanpa kehilangan jati diri keislamannya.

Langkah pertama untuk mewujudkan kecendekiaan digital adalah menyesuaikan cara belajar dan mengajar. Model pembelajaran daring (e-learning) atau kombinasi (blended learning) menjadi pilihan tepat, terutama untuk menghadapi keterbatasan ruang dan waktu. Selain itu, PTKI juga perlu memasukkan literasi digital dalam kurikulum agar mahasiswa memiliki kemampuan mencari, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas dan kritis. Hal ini sangat penting mengingat derasnya arus informasi di dunia maya, di mana tidak semua konten dapat dipercaya atau relevan dengan kebutuhan mereka.

Lebih dari sekadar belajar, PTKI juga perlu menekankan pentingnya riset yang berbasis teknologi. Akses terhadap jurnal ilmiah internasional dan penggunaan perangkat lunak analitik dapat meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa dan dosen. Selain itu, kemampuan dalam mengolah data besar (big data) memungkinkan mereka memahami permasalahan sosial secara lebih mendalam dan menawarkan solusi yang tepat. Penelitian seperti ini tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan akademis, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat.

Selain aspek akademik, kecendekiaan digital juga berkaitan erat dengan etika digital. Mahasiswa PTKI diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi yang cakap, tetapi juga bijak. Tantangan seperti hoaks, ujaran kebencian, dan penyalahgunaan media sosial harus dihadapi dengan pemahaman dan integritas moral yang kuat. Di sinilah nilai-nilai Islam seperti kejujuran, tanggung jawab, dan sikap saling menghormati perlu menjadi pegangan agar mahasiswa dapat membangun ruang digital yang sehat dan bermanfaat.

Tak kalah penting, PTKI juga perlu memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak melalui teknologi. Kerja sama dengan kampus dalam dan luar negeri, seminar virtual, dan partisipasi dalam konferensi internasional dapat membuka wawasan mahasiswa dan memperkuat jejaring global. Melalui interaksi seperti ini, mahasiswa dapat belajar melihat masalah dari perspektif yang lebih luas dan menemukan solusi bersama untuk isu-isu global.

Namun, proses transformasi digital di PTKI tidak luput dari tantangan. Keterbatasan infrastruktur, kesiapan dosen, serta literasi digital yang belum merata di kalangan mahasiswa menjadi kendala yang perlu segera diatasi. Diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, agar PTKI dapat menyediakan sarana teknologi yang memadai dan memberikan pelatihan yang relevan bagi seluruh civitas akademika. Dengan persiapan matang, hambatan tersebut dapat diubah menjadi peluang untuk berkembang.

Pada akhirnya, kecendekiaan digital di PTKI adalah tentang membangun keseimbangan antara ilmu pengetahuan modern dan nilai-nilai agama. Mahasiswa tidak hanya diajarkan untuk menjadi ahli di bidang teknologi, tetapi juga menjadi pribadi yang bijaksana dalam memanfaatkannya. Dengan pendidikan yang berorientasi pada perkembangan zaman dan tetap berlandaskan akhlak Islami, PTKI akan mampu mencetak generasi yang berintegritas dan siap menghadapi tantangan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun