Mohon tunggu...
rifqi fauzan
rifqi fauzan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Balikpapan!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hujan Masa Lalu

29 Juni 2015   20:06 Diperbarui: 29 Juni 2015   20:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ada yang bilang, hujan itu perwujudan kalau Tuhan sedang menangis, ada yang mengatakan hujan itu terjadi karena Tuhan menangis. Tapi berbeda dengan Fiqri. Sore itu hujan dengan derasnya mengguyur,saat itu lah dimana Fiqri sering melamun,entah sihir apa yang telah diberikan hujan kepadanya sehingga membuatnya termenung sejenak. Dia pun meresapi sensasi yang timbul saat melihat guyuran hujan, yang membuatnya kembali menjelajahi ruang dan waktu,mengingat memori-memori awal dimana dia berkenalan dengan wanita pujaannya, sebuah awal yang merubah kehidupannya. Nindi namanya, seorang wanita berjilbab yang merupakan adik dari sahabatnya, Farah. Saat itu adalah bulan puasa,di facebook lah awal mereka saling berkenalan. Dari facebook mereka saling bertukar cerita mengenai kehidupan mereka. Hingga mereka berjanji untuk segera bertemu. Disini lah awal dari tantangan – tantangan yang harus dilewati Fiqri dalam mengejar cintanya. Saat itu Fiqri mengajak temannya,  Randi, untuk bertemu Nindi dan Farah. Awal pertemuan yang indah itu menjadi mimpi buruk setelah beberapa saat Fiqri mendengar kabar bahwa Randi akhirnya berpacaran dengan Nindi. Disitulah salah satu penyesalan yang membuatnya terpuruk untuk beberapa saat. Banyak pemikiran yang berkecambuk di otaknya, apakah dia harus berkonfrontasi secara langsung denga Randi untuk menyatakan bahwa Fiqri lah yang lebih dulu mengenal dan menyukai Nindi. Sesaat terpikir olehnya untuk melakukan hal tersebut, tapi setelah dia sadari dan dipikirkan matang matang dia menyadari bahwa dia bukan lah siapa siapa bagi Nindi untuk saat itu, dan apa karena  perempuan dapat merusak hubungan dengan temannya sendiri, Fiqri pun sadar bahwa dia hanya dapat menyukai Nindi dalam hening. Saat bertemu Randi,Fiqri pun mengucapka selamat atas hubungan mereka,tapi disatu sisi hatinya hancur, runtuh, berantakan. Tapi Fiqri tetap memaksakan menyunggingkan senyum palsunya.

Fiqri pun tertawa kecil mengingat betapa cupunya dia saat dulu, namun sesaat kemudian dia kembali mengenang masa lalunya bersana Nindi. Saat itu adalah dimana ketika Nindi sudah menjomblo, alias sudah tidak ada hubungan dengan Randi. Hubungan mereka sedang hangat-hangatnya, saling memberi perhatian, saling menceritakan kisah hidup masing-masing, saling berbagi mimpi-mimpi mereka yang nantinya ingin mereka capai, dan saling support satu sama lain. Tapi saat-saat indah itu tidak bertahan lama. Semua berubah ketika Nindi kembali berpacaran dengan seorang pemain futsal, Doni namanya. Setelah itu Fiqri lost contact dengan Nindi dalam beberapa bulan. Suatu malam dia bertemu dengan Nindi saat akan pulang, dan Fiqri akhirnya memberikan tumpangan dan mengantarkan Nindi sampai ke rumahnya. Tapi di tengah jalan setelah melewati sebuah kafe, mendadak Nindi meminta Fiqri untuk menghentikan motornya lalu turun, Fiqri yang disuruh menunggu hanya manut saja. Tapi tak lama kemudian Nindi kembali dengan tangisan di matanya. Nindi langsung naik ke atas motor dan meminta Fiqri untuk meneruskan perjalanan ke rumah Nindi, sepanjang perjalanan hanya ada hening diantara mereka, terkadang Nindi masih terdengar sesenggukan, dan banyak tanda tanya yang ada di benak Fiqri. Setelah tiba di rumah Nindi, Nindi hanya mengucapkan terima kasih lalu masuk ke rumah. Karena penasaran akhirnya Fiqri menuju kafe dimana tadi nindi memintanya untuk berhenti. Sesaat setelah memasuki kafe tersebut, mata Fiqri menjadi panas, dan bogemnya siap untuk memukul setelah melihat pemandangan di kafe tersebut. Disitu dia melihat Doni sedang bermesra-mesraan dengan perempuan lain. Tidak perlu waktu lama, sedetik setelah melihat pemandangan tersebut Fiqri langsung menerjang dan menghantamkan bogemnya ke wajah Doni. Setelah itu terjadi lah perkelahian sengit. Doni yang sama sekali tidak siap langsung terjatuh dan menerima banyak pukulan dari Fiqri. Tak sedikit pukulan yang diterima Fiqri. Akhirnya Doni memohon ampun setelah dipukul habis habisan, dan Fiqri mengancamnya agar tidak mengganggu kehidupannya dan kehidupan Nindi.

Besoknya Fiqri mengunjungi rumah Nindi dan menceritakan apa yang terjadi malam sebelumnya, akhirnya Nindi bercerita bahwa memang dia bertemu Doni, dan disana dia terlibat pertengkaran yang hebat dengan Doni, dan setelah itu Doni tidak pernah menghubungi Nindi lagi.

Setelah kejadian tersebut Nindi dan Fiqri menjadi semakin dekat,bukan sekedar teman biasa tapi tidak ada janji atau ikatan diantara mereka berdua. Memang seperti itu lah prinsip Fiqri, dia hanya ingin menjalin hubungan yang serius dengan perempuan, tidak hanya pacaran terlebih dahulu lalu menikah. Tetapi Fiqri lebih memilih untuk menata hidupnya terlebih dahulu baru lah menikah, dan berpacaran setelah menikah. Sedekat apa pun hubungannya dengan seorang perempuan tapi tetap itu lah prinsipnya.

Kenangan ini membuat Fiqri senyum senyum sendiri seperti orang gila mengingat dekatnya dia dengan Nindi saat itu, sehingga membuatnya semakin menerawang ke masa lalu.

Hubungan mereka yang tanpa status itu berlanjut hingga Fiqri bekerja, saat itu karir Fiqri sedang menanjak dan dia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke Inggris. Disitulah Fiqri menjadi bimbang,apakah dia harus mengambil studi tersebut dan meninggalkan Nindi. Setelah pertimbangan yang sangat sulit,akhirnya Fiqri mengambil jalan tengah, yaitu dengan menikahi Nindi dan membawanya ke Inggris. Besoknya Fiqri pun langsung membeli cincin guna melamar Nindi, yang dibelinya bukan lah cincin yang paling malah, tapi yang sederhana tetapi indah. Sesaat setelah Fiqri membeli cincin tersebut dia ditelpon Nindi dimana Fiqri sangat kaget mendengar kabar yang diberikan Nindi, sesaat setelah itu Fiqri langsung menuju bandara, dimana ternyata Nindi akan segera berangkat menuju Jepang untuk meneruskan pendidikannya, Nindi sengaja memberitahukan hal tersebut sebelum dia berangkat agar Fiqri tidak sedih. Lalu tiba lah Fiqri di bandara, dan rencananya dimana dia ingin melamar Nindi dan mengajaknya menetap di Inggris beberapa hari lagi berubah menjadi dimana Fiqri harus melamar Nindi saat itu juga di Bandara. Setelah tiba di parkiran langsung saat itu juga Fiqri berlari dan akhirnya dia melihat Nindi di pintu masuk keberangkatan, saat itu juga dia berteriak dan memanggil Nindi, dan pada akhirnya mata mereka saling memandang, hening menyelimuti pertemuan itu cukup lama, dengan saling menatap pun sudah banyak hal yang tersampaikan, setelah itu dengan langkah pasti Fiqri melangkah, dan orang-orang disekitarnya seperti sedang dalam keadaan slow motion, dan akhirnya Fiqri sampai di depan Nindi dan berlutut dengan satu kakinya dan mengucapkan kata kata yang selama ini ingin diungkapkannya sembari mengeluarkan cincin yang baru saja dia beli dan melamar Nindi.

Sesaat setelah mengingat momen dimana Fiqri melamar Nindi,akhirnya Fiqri mendapat inspirasi guna mempersiapkan kejutan, dimana dia akan membuat miniatur 3D saat Fiqri sedang melamar sebagai hadiah anniversary ke 3 mereka dan membuat video yang menceritakan kisah pernikahan mereka yang saling berjauhan antara Jepang dan Inggris untuk menyambut kedatangan Nindi dari Jepang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun