Mohon tunggu...
Rifqi Dzaky
Rifqi Dzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Assalamualaikum WR.WB, Saya Rifqi Dzaky Mufadhal mahasiswa semester 5 dari prodi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta. disini saya akan memberikan anda informasi terbaru seputar ekonomi bisnis dan finansial keuangan. semoga artikel yang saya berikan dapat menambah wawasan anda semua mengenai hal yang berkaitan. Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Zakat di Era Digital: Untuk Mengoptimalisasi Kepercayaan Melalui Inovasi

14 Oktober 2024   10:00 Diperbarui: 14 Oktober 2024   10:05 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Zakat di Era Digital: Untuk Mengoptimalisasi Kepercayaan Melalui Inovasi

 

Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki peran vital dalam meningkatkan kesejahteraan sosial umat Muslim. Namun, potensi besar ini sering kali terhambat oleh tantangan dalam pengelolaan dan transparansi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pembayaran zakat digital dan transparansi dalam pengelolaan dapat menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan zakat dan meningkatkan partisipasi muzakki Pembayaran zakat digital telah terbukti meningkatkan aksesibilitas dan memudahkan muzakki untuk memenuhi kewajiban mereka. Di era di mana teknologi mendominasi kehidupan sehari-hari, lembaga zakat harus beradaptasi dengan sistem pembayaran yang modern. Dengan menggunakan platform digital, muzakki dapat melakukan kontribusi kapan saja dan di mana saja, yang tentu saja akan mendorong peningkatan partisipasi. Keberadaan data real-time juga memungkinkan muzakki untuk memantau penggunaan dana zakat mereka, memberikan rasa aman dan kepercayaan.

Namun, aksesibilitas saja tidak cukup. Transparansi dalam pengelolaan zakat adalah faktor krusial yang tidak boleh diabaikan. Masyarakat cenderung skeptis terhadap lembaga zakat yang tidak memberikan informasi jelas mengenai penggunaan dana. Lembaga zakat perlu secara aktif menyediakan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, muzakki akan lebih percaya dan merasa yakin bahwa kontribusi mereka benar-benar digunakan untuk membantu yang membutuhkan. Salah satu inovasi yang patut dipertimbangkan adalah sistem penggajian zakat yang terintegrasi dengan sistem pembayaran di perusahaan. Dengan memotong zakat langsung dari gaji, lembaga zakat dapat memastikan pengumpulan yang konsisten dan efisien. Ini akan mengurangi beban bagi muzakki dalam menghitung dan menyisihkan zakat, sekaligus meningkatkan potensi pengumpulan zakat secara keseluruhan.

Namun, masih ada banyak yang perlu dipelajari tentang pengelolaan zakat digital dan transparansi. Penelitian lebih mendalam diperlukan untuk memahami implementasi teknologi terbaru, seperti big data dan kecerdasan buatan, dalam praktik zakat. Dengan memanfaatkan inovasi ini, kita dapat menciptakan sistem pengelolaan zakat yang lebih efisien dan adil. Dengan mengadopsi digitalisasi dan meningkatkan transparansi, lembaga zakat dapat mendorong pertumbuhan yang signifikan dalam pengumpulan zakat. Ini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban agama, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat dan memperkuat hubungan sosial. Saatnya bagi lembaga zakat untuk bertransformasi dan menjadikan zakat sebagai alat yang lebih efektif untuk mencapai kesejahteraan sosial di kalangan umat Islam.

Penulis :

Rifqi Dzaky Mufadhal – Prodi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Daftar Pustaka

·  Ali, M., & Hamid, A. (2020). The Role of Technology in Enhancing Zakat Collection and Distribution: A Review of Current Practices. International Journal of Zakat, 5(1), 23-35.

·  Fauzi, A. (2023). Utilizing Big Data and AI in Zakat Management: Opportunities and Challenges. International Journal of Islamic Finance Research, 12(1), 75-90.

·  Hassan, A., & Shamsuddin, A. (2019). Transparency and Trust in Zakat Institutions: A Case Study in Indonesia. Journal of Islamic Accounting and Business Research, 10(2), 219-234.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun