Mohon tunggu...
Rifqi dzakwansaputra
Rifqi dzakwansaputra Mohon Tunggu... Lainnya - lahir di malang 21 april 2001

mahasiswa uin maliki malang jurusan pbs

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kaitan Pancasila dengan Kota Pendidikan

4 Mei 2020   21:16 Diperbarui: 4 Mei 2020   21:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatu teman-teman semua,  semoga ditengah-tengah wabah covid 19 ini kita selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari wabah yang sangat ganas ini serta jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan diri kita sendiri agar terhindar dari penyakit yang saat ini mewabah diberbagai penjuru dunia. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai kaitan pancasila dengan kota pendidikan yaitu Kota Malang.


Kota Malang adalah salah satu kota besar yang letaknya berada di Jawa Timur, Kota Malang sendiri lahir pada tanggal 1 April, dan pada saat ini Kota Malang berusia 105 tahun. Kota Malang dijuluki kota pendidikan mulai sejak zaman Hindia Belanda. Alasan mengapa Kota Malang disebut dengan kota pendidikan itu sendiri dikarenakan banyaknya jumlah kampus dan sekolah yang terletak di kota ini sendiri. Di Kota malang sendiri setidaknya ada lebih dari 80 perguruan tinggi yang berada di kota pendidikan yang letaknya di provinsi Jawa Timur ini.


Dari banyaknya perguruan tinggi yang ada di Kota Malang sendiri membuat banyak calon mahasiswa dari luar Kota Malang yang datang berbondong-bondong untuk menimba ilmu di kota pendidikan ini. Namun pada kenyataannya Kota Malang mendapat julukan kota pendidikan jauh sejak berdirinya kampus-kampus yang berada pada kota ini. Pada masa Hindia Belanda di Kota Malang sudah berdiri sekolah-sekolah yang membuat kota ini bisa dijuluki dengan kota pendidikan. Jadi, tidak heran sampai saat ini pun Kota Malang juga disebut kota pendidikan karena banyak kampus-kampus yang berdiri di Kota dingin ini.


Banyak keuntungan yang diperoleh oleh Warga Malang sendiri terhadap banyaknya kampus yang letaknya di kota mereka ini,tetapi tidak sedikit pula dampak negatif yang diterima oleh Warga Malang sendiri. Menurut saya pribadi dampak positif yang dapat dipetik dalam posisi ini yaitu dapat meningkatkan pendapatan para masyarakat Kota Malang serta juga meningkatkan penghasilan pemerintah dari Kota Malang sendiri. Selain itu,masyarakat juga dapat membuat kos-kosan untuk dijadikan tempat tinggal mahasiswa dari luar Kota Malang agar dapat tinggal di kota yang bisa disebut dengan kota bunga ini. Serta  warga Malang juga dapat membuka warung makan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mahasiswa rantau ini sendiri, dan warga Malang sendiri juga dapat membuka swalayan atau toko sembako yang berguna untuk memenui kebutuhan sehari-hari mahasiswa rantau ini. Dari situlah dapat menjadikan tingkat perekonomian mayarakat Malang ini meningkat. Selain pendapatan warga malang yang dapat meningkat,pemerintah Kota Malang pun pendapatannya juga dapat meningkat karena banyaknya kampus-kampus yang berada di Kota Malang membuat para siswa siswi SMA yang berada di luar Kota Malang melakukan study banding ke Kota Malang karena kota ini juga memiliki tempat wisata yang cukup keren dan terkenal di kacamata masyarakat Indonesia.

Tetapi dengan banyaknya kampus yang berada di Kota Malang menjadikan kota ini macet dan kemacetan ini sendiri dapat membuat budaya baru di lingkungan Kota Malang saat ini,karena banyaknya mahasiswa-mahasiswa dari setiap kampus di Kota Malang yang setiap hari menjalankan aktivitasnya masing-masing dan jumlah mahasiswa di kota ini cukup banyak, yang menjadikan salah satu penyebab terbesar kemacetan di Kota Malang. Terbukti saat para mahasiswa menjalankan masa liburan, sehingga mahasiswa yang berasal dari luar Kota Malang pun pulang ke daerahnya masing-masing,yang dapat membuat jalanan di kota ini sangat longgar dan alhasil tidak ada kemacetan yang cukup parah di Kota Malang.

Namun dampak negatif yang dihadapi warga Malang sendiri sebetulnya bukan kemacetan yang disebabkan para mahasiswa, tetapi tantangan terbesar yang diperoleh warga Kota Malang sendiri yaitu harus menghargai semua mahasiswa yang berada di kota ini baik yang asalnya dari luar Kota Malang ataupun dari Kota malang sendiri, karena hal itu lah yang sangat sulit dalam kehidupan manusia yang harus saling menghargai dan menghormati perbedaan yang dimiliki manusia satu dengan manusia lainnya. karena pada dasarnya semboyan negara kita ini ialah BHINEKA TUNGGAL IKA, yang memiliki makna berbeda-beda tetapi tetap satu jua sehingga bagaimanapun warga Malang harus menghargai perbedaan yang dibawa oleh para mahasiswa asal luar Kota Malang yang mempunyai sifat yang berbeda-beda. Selain saling menghargai dan menghormati yang harus dilakukan oleh warga Malang sendiri, pemerintah Kota Malang pun harus adil dalam melakukan segala hal, seperti tidak mendahulukan para mahasiswa asal Malang dengan mahasiswa-mahasiswa perantau dalam hal mengurus surat contohnya. Karena keadilan ini ada pada pancasila yakni sila ke 5.

Hal itu lah yang dapat saya bagi kepada teman-teman pembaca semua jika saya memiliki kesalahan menulis mohon dimaafkan dengan ikhlas karena kesempurnaan hanya dimiliki oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dan jangan lupa untuk terus berdoa agar pandemik wabah covid 19 ini dapat segera terselesaikan di negara tercinta kita ini serta tetap selalu jaga kesehatan dan menaati anjuran pemerintah. Sekian waasalamualaikum warohmatulllahi wabarakatuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun