Mohon tunggu...
Rifqi Dwi AS
Rifqi Dwi AS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berwisata, musik, fotografi

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Polemik Pembangunan Masjid Al-Jabbar di Kawasan Pemukiman Padat Penduduk

10 Februari 2023   04:19 Diperbarui: 10 Februari 2023   06:41 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung -- Sejak peresmiannya pada tanggal 30 Desember 2022 lalu, Masjid Al-Jabbar yang terletak di Kota Bandung ini langsung menjadi magnet yang menarik pehatian masyarakat luas. Tidak hanya warga lokal, warga dari luar kota pun banyak yang datang untuk berbagai tujuan, seperti memenuhi undangan dari Gubernur, beribadah, dan berwisata. Masjid yang dirancang langsung oleh Dr. (H.C) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D atau lebih dikenal dengan sapaan Kang Emil ini mengusung konsep yang cukup unik. Bangunan tersebut didirikan di atas kolam retensi (embung) seluas 25,9879 hektare dengan bentuk menyerupai piramid dengan 4 buah Menara setinggi 99 Meter di sekelilingnya. Kapasitas yang tersedia di Masjid Al-Jabbar terbilang sangat luas jika dibanding masjid-masjid ikonik Bandung lainnya. Dilansir dari website resmi Bappeda JabarProv, Masjid Al-Jabbar mampu menampung sampai 60.000 jemaah, yang mana jauh lebih luas dibanding bangunan landmark kota Bandung lainnya, seperti Masjid Salman ITB (1000-1500), Masjid Agung (13.000), dan Stadion GBLA (40.000). "Masjid ini akan mampu menampung 60.000 jemaah, baik di dalam maupun di plazanya. Untuk di dalam masjid bisa menampung 33.000 jemaah, sisanya bisa tersebar hingga ke plaza," ucap Ahmad Heryawan dalam laman web tersebut.

Secara spesifik, Masjid Al-Jabbar berlokasi di Bandung Timur Kecamatan Gedebage Kelurahan Cimincrang, tepatnya jalan Cimincrang No.14. Ada beberapa alasan mengapa Masjid yang multifungsi ini dibangun di Kawasan yang sebetulnya padat penduduk. Pertama, Masjid ini memiliki fungsi sebagai penampung dan pengendali banjir di daerah Gedebage. Permukaannya yang merupakan kolam retensi mampu menampung hingga 219 meter kubik air. Seperti yang diketahui sebelumnya, Kawasan Gedebage memang sudah menjadi langganan banjir selama bertahun-tahun dengan ketinggian rata-rata mencapai 70cm dan mengakibatkan kemacetan cukup parah di Jalan Nasional Soekarno-Hatta menuju Cibiru. 

Selain fungsi pengendali banjir, Kang Emil yang saat itu masih menjabat walikota mengusulkan Kecamatan Gedebage dengan harapan dapat menjadi Kawasan yang mandiri, dengan kata lain, infastruktur yang dibangun dapat meningkatkan pergerakan masyarakat, barang, dan sektor jasa. Sebelum diresmikan pada akhir tahun 2022, Jawa Barat diketahui belum memiliki Masjid yang menjadi ikon kokohnya religius provinsi seperti Masjid Istiqlal Jakarta dan Masjid Kubah 99 di Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil pengamatan dari lapangan, fungsi kolam ini sebagai pengendali/ penampung air banjir terbilang cukup berhasil. Banjir yang menggenangi area Jalan Nasional Soekarno Hatta arah Cibiru surut dalam waktu yang terbilang cukup singkat jika dibandingkan dengan sebelum dibangunnya masjid Al-Jabbar. Jika dahulu banjir dengan ketinggian 70 cm bisa bertahan sampai 4- jam, kini dapat surut dalam waktu 2 jam. Selain berhasil dalam mengurangi masalah banjir, sektor ekonomi terlihat naik secara drastis bagi warga sekitar wilayah Gedebage, khususnya Cimincrang. Terlihat banyak pedagang yang menjajakan dagangannya di area parkir dalam sampai luar masjid. Namun, seperti tempat wisata lainnya, sampah masih menjadi masalah utama yang menjadi persoalan.

Perlu diketahui sebelumnya, bahwa jalan atau akses utama menuju Masjid Al-Jabbar adalah jalan kecil dengan lebar 3 meter, bahkan di titik tertentu hanya mencapai lebar 2,5 meter, sedangkan saat hari Sabtu dan Minggu jumlah kendaraan pribadi / umum seperti bis dapat mencapai ribuan. Imbasnya adalah kemacetan parah yang terbentuk sepanjang jalan dari Soekarno Hatta -- Cimincrang -- Rancanumpang sampai Jalan Gedebage Selatan yang dipenuhi oleh truk-truk besar dan bis umum. Kemacetan 2 arah pun tidak terelakan yang diperparah oleh oknum-oknum warga lokal yang menyediakan lahan parkir di pinggir jalan sehingga menghambat laju kendaraan lain. Di hari libur seperti Sabtu dan Minggu, kemacetan bisa terbentuk sejak pagi hari, yakni pukul 9 pagi. Rekayasa jalan diberlakukan pada hari-hari tersebut oleh polisi lalu lintas guna sedikit mengurai kemacetan. Kepadatan jalan tersebut bisa bertahan sampai dengan kurang lebih 8 jam dan akan terurai mulai pukul 10-11 malam saat massa mulai pulang ke daerahnya masing-masing.

Terhambatnya jalan utama Cimincrang menuju Bypass menghasilkan perdebatan di kalangan warga sekitar. Banyak yang mempertanyakan kepentingan dari membangun sebuah masjid sekaligus museum yang memakan biaya sangat tinggi ini. Beberapa pihak beranggapan bahwa masih ada infrastruktur lain yang lebih dibutuhkan ketimbang masjid. Contohnya ialah Flyover yang bisa mengurai kemacetan dari arah Cibiru sampai Cibaduyut yang sebenarnya adalah wacana awal pemerintah provinsi atau pemprov pada 8 tahun yang lalu di tahun 2014. Sebagian warga lokal beranggapan bahwa pelebaran jalan seharusnya dilakukan terlebih dahulu sebelum dibuatnya mega infrastruktur semassive Masjid Al-Jabbar, sehingga akses jalan menjadi lebih layak. Keluhan warga tentang kurangnya kelayakan dari jalanan ini sebenarnya sudah dikeluhkan sejak Stadion Gelora Bandung Lautan Api atau GBLA dibuka pada tanggal 9 Mei 2013. Banyak warga mengharapkan dibuatnya jalur khusus supporter agar tidak mengganggu jalan umum yang dipakai oleh warga. Wacana untuk pelebaran jalan ruas Cimincrang guna memperlancar arus lalu lintas sebenarnya sudah diumumkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Namun sayangnya pelebaran tersebut belum bisa dilakukan di tahun 2023. Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, anggaran untuk pelebaran Jalan Cimincrang di Gedebage yang berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat belum ada.

Dalam penelusuran investigasi ini, penulis berhasil mendapatkan beberapa narasumber sekaligus melakukan wawancara secara langsung guna mendapatkan opini serta fakta dari lapangan. Salah satu warga lokal, yaitu Iqbal Fikri Nugraha (23) menuturkan bahwa keadaan ekonomi warga lokal naik secara drastis dari hasil berdagang di sekitaran masjid Al-Jabbar dan penyedia lahan parkir. "Jujur, bagi saya pribadi sangat bersyukur atas dibangunnya masjid Al-Jabbar di sini walau sedikit terganggu karena kemacetan yang timbul. Ibu saya sendiri menyewa lahan di jalan depan gerbang masuk sekitar 2 juta rupiah untuk sehari/sekali berdagang. Sedangkan saya memarkirkan kendaraan umum di lahan milik teman dengan hasil dibagi dua". Adapun seorang warga berasal dari komplek sekitar yang mengaku aktivitasnya terhambat karena akses yang biasa dilaluinya kini penuh dan macet. "Ya harusnya pelebaran jalan di daerah Cimincrang dan Rancanumpang dilakukan terlebih dahulu biar macet yang timbul ga parah-parah banget kayak sekarang" ucap seorang warga (49) yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Iqbal F.N. (kiri) saat diwawancarai singkat.
Iqbal F.N. (kiri) saat diwawancarai singkat.

Hingga 2 bulan terhitung sejak pembukaannya pada tanggal 30 Desember 2022 lalu, masjid Al-Jabbar masih dipenuhi oleh wisatawan yang kebanyakan dari luar daerah. Perbedaan sudut pandang ini sedikit dipengaruhi oleh kepentingan masing-masing warga. Mereka yang kontra atas pembangunan masjid ini sebagian besar berasal dari warga komplek. Beberapa warga yang menghindari macet, memiliki opsi 2 jalur alternatif, yakni via Komplek Summarecon dan Jalan Gedebage Selatan melewati jalan stadion. Selain pelebaran jalan yang direncanakan akan digarap pada tahun 2024, belum terlihat lagi solusi permanen dari Pemkot untuk mengatasi kemacetan yang terjadi.

Berikut adalah Screenshoot dari wawancara online dengan warga lokal: 

whatsapp-image-2023-02-10-at-05-51-37-63e579fe3f1dc5617443cd24.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-05-51-37-63e579fe3f1dc5617443cd24.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-05-51-32-63e57a2d08a8b565493f04b3.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-05-51-32-63e57a2d08a8b565493f04b3.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-05-51-27-1-63e57b333f1dc532ae342073.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-05-51-27-1-63e57b333f1dc532ae342073.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-06-40-16-63e5847b4addee235e3cb792.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-06-40-16-63e5847b4addee235e3cb792.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-06-39-11-63e584933f1dc526655a4ee2.jpeg
whatsapp-image-2023-02-10-at-06-39-11-63e584933f1dc526655a4ee2.jpeg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun