Mohon tunggu...
Rifqi Dimasarik Nararya
Rifqi Dimasarik Nararya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa FISIP di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manfaat Literasi Digital dalam Menjaga Keamanan Data Akun Pribadi di Internet

10 November 2024   23:10 Diperbarui: 10 November 2024   23:18 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

         Saat ini, kita hidup di era yang sangat bergantung kepada teknologi, salah satunya adalah Internet. Agar kepentingan hidup tetap terjalani, seseorang pasti akan menggunakan internet sebagai salah satu pemenuh kebutuhan dan bahkan sebagai sarana hiburan baginya. Namun,  kita sebagai pengguna internet harus selalu waspada akan keamanan data, mau itu milik sendiri ataupun orang lain. Memang, di zaman yang modern ini kita sangat bergantung kepada teknologi, sampai-sampai kita harus memberikan data pribadi kita kepada suatu aplikasi, media sosial, atau website di internet demi kepentingan pribadi atau pekerjaan. Tetapi, akhir-akhir ini sering sekali terjadi pencurian atau kebocoran data yang disebabkan karena kelalaian penggunanya. Lalu, apa saja sih upaya yang kita harus lakukan agar keamanan data kita tetap terjaga?

Apa Sih Literasi Digital Itu?

         Pertama-tama, kita harus tau dulu nih tentang literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital, alat komunikasi, dan jaringan secara efektif untuk mengakses, mengevaluasi, menggunakan, dan menciptakan informasi. Konsep ini mencakup berbagai keterampilan yang diperlukan untuk berinteraksi dengan dunia digital secara bijak dan produktif.

Upaya Yang Apa Saja Yang Dapat Dilakukan Agar Data Pribadi Tetap Terjaga?

1. Jangan Berikan Informasi Pribadi Sembarangan

         Beberapa media sosial memang menyediakan fitur yang dapat memperlihatkan informasi pribadi di laman profil kita agar orang lain dapat mengenali kita lebih dalam. Contohnya adalah Facebook, yang memiliki fitur di mana kita bisa memberikan informasi pribadi kita kepada orang lain, seperti tanggal lahir, umur, tempat tinggal, pekerjaan, bahkan di mana tempat kita bekerja. Menurut Yel et al., (2022), keperluan menjaga kerahasiaan data dan informasi pribadi menjadi prioritas kepercayaan dalam jaringan interaksi komunikasi. Oleh karena itu, sebagai pengguna internet, kita harus bijak dalam memberikan informasi atau data pribadi. Jangan berikan informasi yang sifatnya sangat privasi jika tidak diperlukan.

2. Gunakan Aplikasi Yang Terpercaya

         Ada banyak sekali jenis aplikasi yang tersedia di dalam app store pada gadget dengan fungsi dan fitur yang bermacam-macam, sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Selain di bidang komunikasi, kita juga menggunakan gadget kita untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti transaksi jual-beli lewat e-commerce atau yang sering disebut dengan online shop. Untuk menggunakan aplikasi e-commerce seperti Tokopedia yang sudah tersedia secara resmi di dalam app store, kita harus mendaftarkan diri dengan mengunggah data-data pribadi seperti Nama lengkap, Alamat, nomor telepon, bahkan nomor identitas seperti Nomor Induk Kependudukan agar dapat menggunakannya.

         Namun, keresmian sebuah aplikasi tidak menjaminkan keamanan data yang ketat. Pada tahun 2020, Tokopedia  dilaporkan  mengalami kebocoran data yang jumlahnya diperkirakan 91 juta akun dan 7 juta akun merchant karena diretas oleh hacker (Komalawati et al., 2021). Memang musibah seperti itu terkadang tidak bisa dikendalikan, oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus tetap waspada saat hendak berselancar di internet. Jangan pernah memasukkan data pribadi kepada aplikasi atau website yang mencurigakan.

3. Gunakan Kata Sandi Yang Kuat

          Menggunakan kata sandi yang rumit juga merupakan upaya yang bisa mengurangi peluang pembobolan data pada sebuah akun. Agar kata sandi menjadi kuat, gunakanlah kombinasi-kombinasi yang unik seperti menggunakan simbol, huruf kapital yang mengacak, dan angka-angka. Hindari menggunakan kata sandi dengan yang lemah seperti nama seseorang, tanggal lahir atau angka yang berurutan. Ketika suatu kelompok atau individu memahami risiko yang dapat ditimbulkan oleh kata sandi yang lemah, mereka dapat memahami dampak dari pelanggaran keamanan atau hilangnya data sensitif (Yamin et al., 2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun