Apa itu Bahasa Ekspresif? Bahasa ekspresif adalah kemampuan dalam menunjukan atau mengekspresikan apa yang diinginkan atau yang dirasakan oleh seseorang. Bahasa ekspresif sangat penting peranannya, karena bahasa ekspresif-lah yang memungkinkan seseorang terlibat dalam suatu interaksi atau komunikasi dengan orang lain. Lantas bagaimana bahasa ekspresif pada anak berkembang? Berikut ini penjelasannya.
Perkembangan Bahasa Ekspresif pada usia 0-12 Bulan
Pada usia ini anak mengekspresikan apa yang dirasakan dengan cara menangis, misalnya pada saat tiba-tiba ada suara keras anak akan langsung merespon dengan menangis karena ia sangat mudah terkejut. Contoh lainnya pada saat anak lapar, karena ia belum bisa berbicara langsung, maka cara yang bisa ia lakukan untuk menunjukan bahwa ia lapar adalah dengan menangis. Pada usia ini anak akan tersenyum saat diajak berintekraksi, misalnya saat ia diajak berbicara atau diajak bermain.
Perkembangan Bahasa Ekspresif pada usia 1-3 Tahun
Menginjak rentang usia ini anak sudah bisa berbicara secara teratur dan dapat dipahami oleh orang lain, anak juga sudah bisa merespon perkataan lawan bicaranya dengan baik.
Perkembangan Bahasa Ekspresif pada usia 3-5 Tahun
Pada rentang usia ini anak akan cenderung berbicara sendiri, misalnya ia akan bermonolog saat bermain sendiri. Pada usia ini anak sudah bisa berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain, karena pada usia ini anak sudah mampu untuk berpikir dan aktif berbicara secara fasih.
Beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif pada anak
- Mengajak anak bermain, saat bermain anak akan berinteraksi dan berdiskusi dengan lawan bermainnya yang akan ia belajar untuk memahami dan mengungkapkan
- Sering mengajak anak berbicara agar melatih dia agar berani berbicara
- Memperluas bahasa anak dengan mengajarkannya kosa kata baru
Ada beberapa ciri anak yang mempunyai masalah dengan bahasa ekspresifnya yaitu
- Anak kesulitan untuk menamai suatu objek
- Anak berbicara dengan kata yang tidak ber-urutan
- Anak akan kesulitan untuk memilih kata yang akan ia gunakan untuk berkomunikasi
- Anak akan kesulitan untuk menceritakan kembali sebuah cerita
- Anak akan sering berhenti saat berbicara, ia seperti kesulitan melanjutkan kalimatnya
- Anak akan mengalami kesulitan dalam menulis paragraf dan cerita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H