Perkembangan bahasa adalah salah satu kemampuan luar biasa yang dimiliki manusia. Bagaimana tidak, Perkembangan bahasa adalah hal yang dapat kita pelajari tanpa harus menempuh pendidikan formal untuk fasih dalam suatu bahasa. Saat dulu masih bayi, kita sama sekali tidak mengerti apa-apa tentang bahasa dan kosakata, akan tetapi setelah kemampuan berbahasa kita berkembang kita dapat memahami ribuan kosakata  hanya dengan mendengarkan orang lain berbicara. Lantas bagaimanakah bahasa kita dapat berkembang? Terdapat tiga teori yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Teori yang pertama adalah teori nativisme. Teori ini berangapan bahwa kemampuan untuk belajar bahasa adalah hal yang ada secara natural dalam diri manusia sejak dilahirkan. Pandangan ini menentang anggapan yang menyatakan bahwa lingkungan punya pengaruh dalam memperoleh bahasa. Noam Chomsky adalah ahli yang mewakili pandangan ini. Chomsky beranggapan bahwa penguasaan bahasa pada anak bersifat natural.
Teori selanjutnya adalah teori behavioristik. Para ahli behavioristik berangapan bahwa anak dilahirkan di dunia tanpa membawa kemampuan sama sekali. Salah satu ahli yang terkait akan teori ini adalah B.F Skinner, ia menyatakan bahwa lingkungan adalah perangsang dalam pemerolehan bahasa anak, jadi pemerolehan bahasa anak pertama dikendalikan dari luar diri anak.
Teori yang terakhir adalah teori kognitif. Jean Piaget menyatakan bahwa bahasa bukan sesuatu yang diberi oleh alam, bukan juga suatu hal yang dipelajari dari lingkungan. Bahasa muncul akibat dari interaksi yang secara terus-menerus antara tingkat fungsi kognitif anak dengan lingkungan kebahasaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H