Bayur (P. javanicum) adalah pohon yang berasal dari famili Sterculiaceae. Salah satu hutan tropis yang memiliki vegetasi dominannya berupa pohon bayur yaitu hutan tropis yang berada pada Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kayu bayur adalah salah satu jenis kayu yang digunakan sebagai bahan kontruksi, bahan kerajinan, dan kayu mebel. Selain kayunya yang memiliki nilai komersial, kulit batang bayur juga memiliki manfaat. Manfaat pada kulit batang bayur yaitu dapat digunakan sebagai bahan baku untuk obat tradisional yaitu untuk menyembuhkan sakit gigi, disentri, bisul dan keseleo. Hal tersebut dikarenakan kulit batang bayur memiliki kandungan antioksidan tanin yang cukup tinggi. Kandungan antioksidan tanin yang terdapat pada kulit batang bayur lebih tinggi dibandingkan dengan daunnya.
Penggunaan kulit batang pohon bayur sebagai obat tradisional dikarenakan kulit batangnya mengandung antioksidan. Senyawa fenolik yang terkandung dalam kayu batang dan kulit batang bayur merupakan senyawa tanin yang berbentuk senyawa polifenol. Mekanisme kerja dari senyawa tanin yang digunakan sebagai antibakteri dapat dilihat melalui kemampuannya yang dapat melewati membran sel karena senyawa tersebut mampu berpresipitasi pada protein. Kulit batang pohon bayur memiliki aktivitas antioksidan yang dipengaruhi juga oleh kandungan senyawa polifenol dan flavonoid yang terkandung didalamnya. Mekanisme antioksidan dalam mengikat radikal bebas memiliki berbagai cara seperti menangkap radikal bebas, inaktivasi peroksida dan spesies oksigen reaktif, khelasi logam serta pendinginan produk oksidasi lipid sekunder. Berdasarkan kandungan polifenol dan flavonoid yang terkandung pada kulit batang pohon bayur memiliki mekanisme kerja dengan cara menangkap langsung radikal bebas. Proses penangkapan radikal bebas oleh flavonoid yaitu dengan cara mengoksidasi senyawa flavonoid oleh radikal bebas sehingga akan menghasilkan radikal yang lebih stabil dan tidak reaktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H