Mohon tunggu...
Rifqi Amalia
Rifqi Amalia Mohon Tunggu... -

nice

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penguntit Media Sosial (Twitter Stalker)

4 Februari 2014   21:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:09 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya dulu agak amazing kalo melihat hasil pencarian nama saya di Google. Tak hanya nama saya, bahkan foto saya mudah diakses dan dilihat gara-gara media sosial saya. Seneng gitu awalnya. Lama-lama freak out. Haduuuh kalo ada orang aneh lain entah siapa di belahan bumi mana gitu punya hobi stalking media sosial seperti saya dan ndilalah punya saya yang di stalkingin setiap hari... rasanya kok nggak rela hahahaha.

Akhirnya dengan sangat terpaksa saya hapus akun media sosial saya itu bulan lalu. Setelah itu, saya gunakan akun palsu kalau-kalau saya rindu main game yang lucu-lucu di media sosial itu. Di lapak yang lain juga sama. Setelah saya perhatikan-perhatikan kok saya ini terbuka banget ngoceh perasaan saya kepada dunia. Halah. Dan dengan keputusan berat juga saya hapus jugalah media sosial itu dengan melahirkan akun baru yang lebih tidak ada apa-apanya. Yang ocehannya biasa saja. Saya masih ada satu lagi media sosial yang buat posting foto-foto. Kalau yang itu sengaja nggak saya hapus sih, kan cuma foto doang. Paling kalao ada yang terlalu agak mengumbar, akhirnya  saya buang saja foto itu.

Tapi ya gitu ya, meski gak mau di stalkingin di media sosial, tapi kalau seperti sekarang ini, saat saya penasaran dengan mas first love, saya jadi stalker medsos dia. Hahaha gak mau rugi.

Hasilnya, setelah saya hapus sana-sini, setelah saya Googling nama saya sendiri, hasilnya gak terlalu banyak meski masih ada. Karena juga amasih ada blog dan Kompasiana ini juga. Tapi setidak-tidaknya, kalo blog dan Kompasiana kan saya kadang malas nulis dan mengunjungi. Jadi gak apa-apa lah, bocor dikit. Toh masih bisa dikendalikan, kata saya sih. Tapi gak menjamin juga bila pada akhirnya blog-blog itu kehapus juga. Soalnya saya sudah pernah ngapus tiga blog setelah saya pikir kok blognya jadi semacam buku diari yang terbuka lebar hahaha. Labil ya.. Mbuh lah..

Tapi ada lo komen saya di blog lain yang masih nempel, padahal saya komen itu pakai akun blog yang sudah saya hapus. Kok bisa ya. Saya jadi pengen tahu soal membuat nama kita tak terlalu nampak di Google.....

Itu aja wes... ini penutupan

Semoga aja ada tulisan lanjutan.... (berdoa) karena tulisane geje alias gak jelas... yang terlanjur mampir dan membaca dan jadi mual-mual, mohon maaf ya. Semoga Anda yang mampir ke Kompasiana saya, peluang masuk surganya ditambahi sama Tuhan... Aaamin ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun