Mohon tunggu...
Rifqi IshlahFadhli
Rifqi IshlahFadhli Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Hoaks di Masa Pandemi

17 November 2021   16:02 Diperbarui: 17 November 2021   16:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perlu diketahui, Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Farida Rahim, 2008: 2). Bagian otak yang berperan dalam proses membaca disebut lobus okspital ,terletak dibagian Cerebrum (otak besar). Proses membaca dan memahaminya juga melibatkan amygdala . 

Amygdala adalah bagian berbentuk almond dari jaringan saraf yang terletak di temporal (sisi) lobus otak. Amygdala sendiri adalah bagian yang berfungsi merekam pengalaman emosional, seperti rasa takut, cinta, cemas, dan benci. Amygdala merupakan bagian dari otak yang memiliki peran penting dan sangat menentukan dalam emosi, terutama emosi rasa takut.ketika mendapat suatu informasi, ada bagian otak yang paling berperan dalam menentukan apakah pesan tersebut dapat kita percaya atau tidak. 

Bagian tersebut disebut dengan amygdala, yakni bagian otak yang berperan dalam mengolah rasa cemas, rasa takut, dan emosi lainnya. Ketika seseorang menerima informasi yang tidak sesuai dan menganggunya , maka informasi tersebut hanya berhenti sampai amygdala dan tidak di proses lebih lanjut pada bagian otak lainnya. Dengan kata lain otak kita menolak informasi tersebut. Namun, jika informasi tersebut kita percayai, maka akan di proses lebih lanjut di dalam otak. 

Banyaknya berita hoax yang yang tersebar, terutama berita hoax negatif, misalnya mengenai jumlah korban covid 19 yang asal-asalan dan tidak berasal dari sumber terpercaya. Jika terus menerus mengkonsumsinya , cenderung akan membuat kita percaya. Dan akibatnya amygdala merespon hal tersebut lalu melanjutkan informasi hoax untuk di proses pada bagian otak dan hasilnya membuat cemas. Inilah yang membuat kesehatan mental masyarakat sangat perlu dijaga di masa pandemi ini.

Untuk menghindari kecemasan yang berlebih, sebaiknya masyarakat bijak dalam memilih dan memilah informasi. Carilah informasi dari sumber-sumber terpercaya ,berpikir positif dan olahraga secara rutin. Berbagai cara tersebut dapat menghasilkan hormon endorfin. Hormon endorfin di produksi oleh kelenjar pituari dan sistem saraf manusia ,yang berfungsi untuk mengurangi stress/cemas serta dapat menimbulkan perasaan positif.

Didalam Islam sendiri diperintahkan untuk memilih informasi. Dalam Al Quran surat al hujurat : 6, yang artinya : “Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang fasik datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian."

Maksud ayat diatas adalah sudah jelas Allah SWT memerintahkan umat islam untuk berhati-hati dalam memilah berita, agar tidak menyesal dikemudian hari. Maka pilihlah berita yang benar dan hindari berita hoax agar tidak cemas dan mental kita tetap sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun