Mohon tunggu...
rifqi bayuapriyo
rifqi bayuapriyo Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Utang Luar Negeri Dan Masa Depan Bangsa: Membangun optimisme generasi muda Indonesia

20 Maret 2024   21:00 Diperbarui: 21 Maret 2024   00:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Utang Luar Negeri (ULN) adalah kewajiban  yang harus dibayarkan oleh suatu negara kepada pihak luar negeri, baik dalam bentuk pinjaman, kredit, ataupun surat berharga. Pihak luar negeri tersebut bisa berupa negara lain, lembaga keuangan internasional, ataupun investor swasta. ULN dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti, membiayai pembangunan infrastruktur, menutupi defisit anggaran, menjaga stabilitas nilai tukar. Selain itu utang memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Penggunaan utang untuk hal yang bersifat investasi akan mendorong pertumbuhan dalam jangka panjang. Sedangkan, penggunaan untuk subsidi hanya akan mendorong pertumbuhan jangka pendek. Kebijakan penggunaan utang yang tidak produktif membuat pertumbuhan hanya sementara (unsustainability growth). Penambahan utang akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi hingga batas tertentu. Namun ULN juga memiliki beberapa risiko seperti beban bunga, depresiasi nilai tukar, krisis ekonomi, oleh karena itu, pengelolaan ULN yang baik sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara. 

Utang luar negeri (ULN) Indonesia salah satu yang menjadi topik hangat yang sering diperdebatkan. Indonesia dalam posisi berutang sejak berumur empat tahun dari kemerdekaan. Pemerintahan Orde Lama mewariskan utang sebesar 2,4 miliar dollar AS atau 29 persen terhadap PDB. Pemimpin selanjutnya menerapkan sejumlah strategi untuk menurunkan tekanan ekonomi akibat krisis 1965. Strategi tersebut berupa dibukanya keran investasi dan semakin melunaknya penerimaan bantuan dan utang luar negeri. ULN dianggap sebagai beban yang akan ditanggung generasi muda di masa depan. Di sisi lain, ULN juga dilihat sebagai instrumen penting untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Dikutip dari siaran Pers Bank Indonesia, realitas Utang Luar Negeri Indonesia (ULN) Per Februari 2023, ULN Indonesia mencapai USD 414,8 miliar. Jumlah ini meningkat 4,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun rasio ULN terhadap PDB masih tergolong aman di bawah 40%, tren peningkatannya perlu diwaspadai. 

Membangun Optimisme Generasi Muda

Utang Luar Negeri (ULN) adalah isu kompleks yang memiliki dampak positif dan negatif pada optimisme generasi muda. Meskipun ULN menghadirkan tantangan, generasi muda Indonesia memiliki alasan untuk optimis. pemerintah telah menunjukkan komitmen untuk mengelola ULN secara bertanggung jawab. Hal ini dibuktikan dengan penurunan defisit anggaran dan peningkatan pendapatan negara. ULN dapat digunakan untuk membangun infrastruktur seperti jalan raya, bandara, dan pelabuhan. Infrastruktur yang baik dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya membuka peluang kerja dan meningkatkan taraf hidup generasi muda. Serta generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi agen pembangunan bangsa. Mereka memiliki pendidikan yang lebih baik, akses informasi yang luas, dan semangat yang tinggi untuk berkarya. Indonesia juga memiliki banyak peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Potensi sumber daya alam, bonus demografi, dan perkembangan teknologi digital dapat menjadi modal untuk memajukan bangsa.

Membangun Masa Depan yang Lebih Baik 

Meskipun ULN memiliki risiko, namun ULN dapat menjadi alat untuk membangun masa depan yang lebih baik jika digunakan secara bertanggung jawab. ULN harus digunakan secara efektif untuk proyek-proyek yang produktif dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah harus transparan dalam pengelolaan ULN dan akuntabel kepada rakyat. Pemerintah harus mengelola risiko ULN dengan baik untuk menghindari krisis ekonomi. Pemerintah harus berinvestasi dalam pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing generasi muda dan pemerintah harus menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi generasi muda. Dengan pengelolaan yang baik dan bertanggung jawab, ULN dapat menjadi alat untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.

Kesimpulan Utang luar negeri bukanlah beban yang harus ditakuti, melainkan instrumen yang dapat dioptimalkan untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Generasi muda Indonesia memiliki peran penting dalam mengelola ULN dan mewujudkan cita-cita bangsa, Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengelola ULN secara prudent dan berkelanjutan. Salah satu strateginya adalah dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas spending, sehingga utang yang digunakan dapat menghasilkan manfaat yang optimal bagi perekonomian nasional. Marilah kita bersatu padu membangun optimisme dan bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun