Mohon tunggu...
Rifqi RestuAji
Rifqi RestuAji Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Perubahan IKlim dan Aktivitas Manusia Yang Berdampaknya Pada Kehidupan Biota Laut

20 Desember 2024   07:18 Diperbarui: 20 Desember 2024   07:18 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Iklim adalah keadaan atmosfer dalam kurun waktu tertentu. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, iklim menjadi parameter terkait keadaan temperatur, curah hujan, keadaan gelombang laut, dan fenomena alam lainya dalam kurun periode waktu tertentu. Periode waktu ini bisa dalam bulan, tahun, puluhan, ratusan hingga jutaan tahun. Keadaan alam di bumi kita sangat meprihatinkan, banyak kerusakan alam terjadi akibat ulah manusia. Sejak manusia pertama kali muncul di muka bumi spesies ini telah melakukan banyak kerusakan lebih banyak dari spesies mannapun yang pernah hidup di planet ini. Semenjak terjadinya revolusi industri banyak dampak negatif yang terjadi, Pengundulan hutan, polusi udara yang berasal dari kegiatan industri dan penggunaan pembangkit listrik tenaga fosil, yang mengakibatkan kerusakan lapisan ozon hingga  pemanasan global, yang menimbulkan efek gas rumah kaca. Damoak yang terjadi secara terus menerus menyebabkan terjadi perubahan iklim yang dapat membawa dampak, seperti hujan dengan intensitas yang tinggi, musim kemarau dengan durasi yang lebih lama yang mengakibatkan kekurangan sumber air, naiknya permukaan air laut akibat mencainya es di kutub, hingga angin putting beliung.

Perubahan iklim telah mempengaruhi seluruh ekosistem yang ada di bumi, tidak terkecuali ekosistem laut. Pemanasan global membawa akaibat buruk berupa meningkatnya suhu air laut, hal ini dapat mengangu kehidupan ekosistem laut. Salah satu dampak kerusakan ekosistem laut akibat pemanasan global adalah rusaknya terumbu karang akibat suhu air laut yang naik. Kerusakan terumbu karang membawa dampak yang singnifikan pada kehidupan dilaut, banyak ikan terumbu karang yang kehilangan tempat untuk hidup, terumbu karang yang indah hilang karena perubahan iklim. Berkuranngnya ikan terumbu karang membawa efek domino untuk ekosistem laut, ikan yang hidup diterumbu karang adalah makan bagiikan dengan ukuran yang lebih besar, dengan berkurangnya pasokan makan dapat menyebabkan berkurangnya jumlah ikan. Dampak dari berkurangnya jumlah ikan paling dirasakan oleh nelayan. Dalam lurun waktu 20 tahun terakhir jumlah ikan tangkapan nelayan tradisional mengalami penurunan jumlah.

Aktivitas manusia sering kali menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan yang perlahan berbalik merugikan manusia itu sendiri. Ketidak pedulian manusia yang tetap membuang sampah sembarangan, yang berakibat sampah tersebut hanyut hingga kelaut yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Banyak sekali aktivitas manusia yang membawa dampak buruk kelaut, seperti pembuangan limbah kelaut, tumpahan minyak, dan masih banyak lagi. Jika kita tidak berusaha untuk memperbaikinya entah apa yang akan terjadi pada laut kita.

Setelah kita melihat begitu banyak dampak negatif yang dihasilkan manusia yang dapat menganggu aktivitas laut, tentu kita bertanya, apakah ada cara untuk setidaknya mengurangi dampak buruk ini ?. Dengan kita mengetahui penyebab yang menyebabkan kerusakan lingkungan, kita harus mencari cara untuk menanggulanginya. Upaya yang kita bisa lakukan untuk setidaknya menyelamatkan laut kita dalah dengan memulai kebiasaan kecil membuat sampah pada tempatnya. Dengan kita melakukan gerakan kecil ini, kita bisa meminimalisir sampah yang berakhir dilaut. Tentu harus ada langkah masiv untuk menghentikan semua ini, seperti membuat kebijakan pelarangan ekploitasi laut secara berlebihan, akan tetapi hal besar dapat bermula dari hal yang sederhana, karena jika kita semua bersama melakukanya, ini bisa membawa dampak yang besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun