(Jangan masuk kalau tidak suka kajian filsafat, yang sedikit aneh, jorok, mendekati sesat) Di Afghanistan, bila tentara NATO menewaskan warga sipil yang tak bersalah dalam sebuah serangan, keluarga korban akan mendapatkan kompensasi sejumlah 2.500 dollar. Sementara menurut Jendral AS di Afghanistan, Stanley McChrystal, tak ada kepastian jumlah kompensasi untuk warga sipil yang terbunuh (bacain.com). Pertanyaan seperti “Akankah kompensasi itu mampu mengobati luka keluarga yang ditinggalkan ?” tentu begitu berat kita ajukan. Karena jawabannya tentu saja, tidak. "Jika aku tidak mendapatkan hakku, aku akan latih anak-anakku menjadi martir, dan aku akan bergabung dengan Taliban, Tidak ada jalan lain. Aku akan serahkan mereka pada Usamah bin Laden", kata Zmarai Hazrati, bapak yang kehilangan seorang anaknya akibat serangan tentara tentara Inggris (aljazeera.net). Bahkan ketika saya membaca liputan itu, suara geram sang bapak begitu sangat terasa [Rifqi Muhammad]. (Jangan masuk kalau tidak suka kajian filsafat, yang sedikit aneh, jorok, mendekati sesat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H