Mohon tunggu...
Rifqa Ammaliah
Rifqa Ammaliah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo saya Rifkaa. Hobi saya memasak. Apapun itu kegiatan memasak saya suka sekali.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trend Staycation: Liburan atau Sekadar Gaya Hidup?

30 Oktober 2024   14:32 Diperbarui: 30 Oktober 2024   14:50 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trend staycation sangat populer diera modern dan lebih diminati kalangan gen z. Staycation diartikan dengan liburan, tinggal ataupun menetap di suatu tempat. Staycation adalah liburan didalam ataupun diluar kota dimana kita singgah untuk tinggal di hotel, Villa atau penginapan yang lainnya. Staycation konsep liburan simple dan bisa mendapatkan udara yang segar agar bisa mereferess pikiran kita. Banyak sekali orang yang lebih memilih staycation untuk berlibur karena alternatif yang mudah diakses dan memperlukan persiapan yang simple.

Staycation menawarkan banyak kesempatan untuk beristirahat dan bersantai tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk perjalanan jauh. Banyak sekali penyewa menawarkan paket yang menarik dan memudahkan untuk ditinggali. Bisa menikmati fasilitas di sekitar rumah, seperti taman, museum, ataupun restoran lokal. Kemajuan teknologi yang pesat membuat fasilitas digital seperti Wi-Fi cepat, layanan streaming, dan smart home devices makin umum. Hal ini memungkinkan orang untuk menikmati hiburan tanpa harus pergi ke tempat wisata yang jauh, sehingga mereka tetap nyaman tinggal di rumah atau hotel lokal selama staycation. Staycation menjadikan pilihan liburan yang lebih terjangkau dan nyaman.

Timbul suatu masalah apakah staycation itu benar-benar memberikan manfaat seperti liburan konvensional, atau cuman sekadar tren gaya hidup yang diikuti demi eksistensi di media sosial. Banyak orang yang melakukan staycation hanya untuk mengunggah foto di media sosial, dan menunjukkan sedang "liburan" . Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa esensi liburan yang seharusnya untuk beristirahat dan melepaskan stres menjadi teralihkan dengan tampil sempurna di media sosial.

Tetapi, ada suatu kemungkinan staycation tidak memberikan pengalaman baru yang biasanya diperoleh dari liburan. Di sisi lain, staycation tetap memiliki manfaat positif. Karena biaya yang lebih terjangkau, orang yang berlibur dapat menikmati suasana baru. Staycation menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan, karena mengurangi jejak karbon dari perjalanan udara maupun daratan.

Alasan utama mengapa staycation populer adalah karena meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental. Di setiap kegiatan rutinitas harian yang sibuk, staycation memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk beristirahat dan melepaskan diri dari rutinitas harian tanpa tekanan perjalanan jauh. Nah Ini menjadi solusi ideal bagi orang-orang yang ingin recharge dan menenangkan pikiran mereka. Namun, staycation bukan hanya sekedar liburan singkat. Banyak generasi milenial yang memilih staycation sebagai gaya hidup baru karena fleksibilitas dan hemat biayanya. Media sosial pun semakin memperkuat tren ini dengan motivasi untuk meningkatkan eksistensi diri melalui pengalaman baru dan posting foto-foto liburan singkat.

Staycation Sebagai Liburan 

    Staycation lebih menawarkan alternatif yang lebih hemat biaya, mengurangi pengeluaran untuk transportasi dan juga akomodasi yang mahal. Selain itu, staycation juga mendorong ekonomi lokal, karena orang-orang menghabiskan uang mereka di bisnis setempat seperti hotel dan restoran. Staycation memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dan menghargai destinasi lokal. Banyak orang yang mungkin belum menyadari bahwa adanya tempat wisata menarik di daerahnya sendiri, seperti museum, taman, atau kafe unik.

   Salah satu daya tarik utama staycation yaitu kemudahan dan kenyamanannya. Tanpa perlu repot mengurus tiket perjalanan atau dokumen visa, orang bisa langsung menikmati liburan di hotel-hotel lokal atau tempat wisata terdekat. Staycation memungkinkan seseorang untuk "berlibur" tanpa harus menempuh perjalanan panjang, yang membuat lelah dalam perjalanannya. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk berlibur cenderung lebih rendah dibandingkan liburan ke luar kota atau luar negeri, sehingga lebih hemat untuk beristirahat sejenak tanpa membebani anggaran.

   Tren ini mendorong para masyarakat untuk lebih mengenal kotanya sendiri dan mendukung ekonomi lokal, seperti usaha kecil ataupun penginapan setempat. staycation bukan hanya sekadar liburan ini menjadi gaya hidup baru yang memenuhi kebutuhan masyarakat modern akan kenyamanan, efisiensi, dan kesadaran lingkungan.

Staycation sebagai gaya hidup 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun