Mohon tunggu...
Rifna Merisha
Rifna Merisha Mohon Tunggu... Penulis - Bicara Sendiri

Bismillah!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kearifan Lokal dalam Syair Nasihat: Perubahan Cara Pandang Masyarakat Melayu Terhadap Lansia dan Lembaga Keluarga

27 Januari 2025   13:00 Diperbarui: 24 Januari 2025   15:19 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lansia (Sumber: GoLantang)

Manula adalah manusia lanjut usia atau dikenal dengan istilah lansia. Lansia merupakan periode akhir dari sebuah rentang kehidupan manusia. Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh orang yang lanjut usia sangat khas, seperti mengalami penurunan kondisi fisik dan juga masalah pskilogis. Pada usia lanjut, seseorang tidak hanya harus menjaga kesehatan fisik, tetapi juga menjaga agar kondisi mentalnya dapat menghadapi perubahan-perubahan yang mereka alami. Pada fase-fase ini, mereka sangat membutuhkan kehadiran yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayang. Jadi, sebenarnya lembaga keluarga-lah yang tetap dipandang kebutuhan fitri dari setiap diri manusia, baik dari masyarakat yang paling primitif maupun masyarakat ultramodern.

Berkembangnya persepsi sosial dari sebagian besar masyarakat yang keliru telah mengakibatkan semakin meningkatnya  jumlah penghuni panti wredha. Adapun alasan mereka yang memilih tinggal di panti pun berbeda-beda setiap individunya. Ada yang karena sudah tidak punya saudara, tidak punya tempat tinggal, saran dari orang terdekat, dan ada juga yang karena kurang mampu dalam segi ekonomi. Jumlah yang jauh masih kurang untuk menampung lanjut usia yang terlantar dan membutuhkan pelayananan sosial sehingga diperlukan pemecahan masalah secara komprehensif yang tentunya dengan mengubah potensi manula menjadi sebuah sumberdaya manusia yang bermanfaat, baik bagi diri pribadi, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negaranya.

Suatu perspektif tentang lansia dan segala problematikanya terkandung dalam naskah kuna. Syair nasihat merupakan salah satu naskah kuna yang masih terdokumentasikan dengan baik dan megandung berbagai konsep pengembangan lembaga keluarga dan lansia. Dengan menggali dan memahami kembali bentuk-bentuk kearifan pemikiran nenek moyang yang terkandung dalam naskah, diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi alternatif pemecahan masalah bagi kehidupan manusia di era global.

Pengaruh Globalisasi dalam Membentuk Cara Pandang Masyarakat

Globalisasi ditandai:(1) penggunaan teknologi tinggi dalam berbagai hal, (2) berkembangnya ilmu pengetahuan sebagai wujud dari kemajuan intelektual manusia, dan (3) perilaku manusia dikendalikan oleh informasi.

Dalam kasus Indonesia, dampak globalisasi menjadi lebih menarik, karena lapisan sosial masyarakat Indonesia sangat heterogen. Masyarakat Indonesia terbagi menjadi lima lapisan, dari (1) masyarakat ultramodern, (2) masyarakat modern, (3) masyarakat urban, (4) masyarakat tradisionil, dan (5) masyarakat primitif, yang bahkan masih hidup sejak zaman baru.

Faktor Mispersepsi

Dalam mempersepsi stimulus, manusia dipengaruhi oleh dua faktor besar: situasional dan faktor personal. Faktor situasional yang mempengaruhi persepsi antara lain: (a) redaksi informasi, (b) jarak; fisik, psikis dan sosial, (c) penampilan stimulan. Adapun faktor personal yang memperngaruhi persepsi adalah (a) pengalaman dan (b) konsep diri.

Dampak pada Lembaga Keluarga

Serbuan informasi global sangat efektif mempengaruhi masyarakat, terutama dalam dua hal, yaitu: (1) keinginan terbebas dari semua belenggu yang menghambat, dan (2) ingin meraih kebebasan dalam semua bidang. Fenomena mutakhir di Indonesia akhir-akhir ini, menggambarkan betapa telah menjadi perubahan sosial yang meruntuhkan benteng tradisional keluarga, antara lain: (1) besarnya jumlah wanita yang mencari pekerjaan jauh di luar rumah tinggalnya, menjadi PRT di kota besar atau bahkan di luar negeri, meninggalkan bukan saja orang tua, tetapi juga suami dan anak-anak, (2) banyaknya mahasiswi yang hidup dalam komunitas kos-kosan dengan segala kebebasannya. Dua kali penelitian kehidupan mahasiswi kos-kosan di Yogyakarta, menggambarkan betapa nilai kesucian secara signifikan telah berubah.

Konsep Pembinaan Lembaga Keluarga Berdasarkan Syair Nasihat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun