Senin jemput cerminanÂ
bahasa kalbu mendayu-dayu
mekar bunga sang mentari
penantian yang tak kunjung terbenam
Hayal pikirku kau kembali
lekasku menghampiri teras rumah
namun waktu hanya diam, beku
seperti rindu yang dipaku debu
Kupandang jalan tak berujung
mencari jejak langkah yang hilang
seolah bayangmu tercipta di sana