Bandung dengan gelar Sarjana Teknik Kimia. Namun, bukan hanya ilmu teknik yang membentuknya menjadi sosok yang inspiratif. Eliana kini menjabat sebagai Member Committee Vice President of AIESEC in Indonesia, sebuah posisi prestisius yang membawa peran kepemimpinan di tingkat nasional
Eliana Angela Kurniawan, seorang pemudi penuh semangat yang kini menjalani studi Manajemen Bisnis di Universitas Terbuka, memulai karir akademiknya di Institut TeknologiPerjalanan Eliana dalam dunia AIESEC dimulai di Bandung, ketika ia menjabat sebagai Team Leader of Incoming Exchange. Dedikasinya membuatnya dipercaya untuk menjadi Vice President of Incoming Exchange, sebelum akhirnya ia terpilih sebagai President of AIESEC in Bandung. Dari awal yang sederhana, Eliana mengukir jalan penuh tantangan menuju puncak kepemimpinan.
Memimpin sebuah organisasi besar tentu bukan tanpa rintangan. Eliana harus bergulat dengan berbagai masalah, mulai dari tantangan internal organisasi, krisis keuangan, hingga manajemen produk yang kompleks. Meski terkadang merasa terombang-ambing dalam berbagai masalah, ia tak pernah menyerah. Baginya, setiap masalah adalah pintu menuju solusi yang lebih baik. Dengan keteguhan dan ketenangan, ia selalu mencari cara untuk bangkit dari keterpurukan.
Sebagai seorang pemimpin, Eliana bukan hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia selalu berusaha menjadi pemimpin yang peduli, yang tak hanya memberi arahan tetapi juga mendengarkan setiap anggotanya. "Saya ingin menjadi pemimpin yang dekat dengan anggota saya, yang benar-benar memahami mereka dan memberi mereka pengalaman terbaik," ujarnya. Pendekatan personal inilah yang menjadikan kepemimpinannya kuat dan berkesan di hati banyak orang.
Penerapan nilai-nilai AIESEC juga sangat membantu Eliana dalam proses pengembangan dirinya. Salah satu nilai yang paling ia junjung adalah Activating Leadership, karena melalui nilai ini, Eliana dapat memimpin, membimbing, dan membantu anggota-anggotanya menemukan potensi kepemimpinan mereka. Dalam prosesnya, ia juga menemukan dan memperkuat nilai-nilai pribadinya sebagai seorang pemimpin, mengatasi kelemahan, serta memanfaatkan kekuatannya untuk menciptakan pemimpin-pemimpin baru di AIESEC in Bandung.
Bagi Eliana, kunci menuju kesuksesan terletak pada penetapan tujuan yang jelas dan terarah bersama tim, serta mendiskusikan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hal ini tercermin dalam keberhasilannya memulihkan kondisi AIESEC in Bandung yang sempat mengalami kemunduran menjadi organisasi yang kembali bersinar.
Di bawah kepemimpinannya, AIESEC in Bandung berhasil memenangkan 6 penghargaan nasional dan 4 penghargaan di tingkat Asia Pasifik. Dalam satu tahun, mereka berhasil mengumpulkan total 10 penghargaan dan hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang luar biasa baginya. Eliana dengan bangga menyebut masa kepemimpinannya di AIESEC sebagai pengalaman yang mirip dengan magang di perusahaan, di mana ia belajar banyak tentang dunia bisnis. "Pengalaman ini membuka banyak peluang bagi saya, tidak hanya untuk karier, tapi juga untuk pertumbuhan pribadi," ungkapnya.
Tak hanya berkembang secara profesional, Eliana juga merasa dirinya tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Kelemahan yang dulu ia anggap sebagai hambatan kini ia pandang sebagai sesuatu yang harus diterima dan dihadapi untuk terus berkembang. Lingkungan AIESEC yang mendukung, tanpa ada penilaian yang menghakimi, memberinya rasa nyaman untuk menjadi dirinya sendiri.
Namun, langkah Eliana tak berhenti di Bandung saja. Setelah sukses membawa AIESEC in Bandung menuju kejayaan, Eliana menerima tantangan lebih besar ketika menjadi salah satu Member Committee Vice President of AIESEC in Indonesia. Peran ini membawanya ke level kepemimpinan yang lebih tinggi, di mana ia harus mengoordinasikan berbagai cabang AIESEC di seluruh Indonesia. Di posisi ini, Eliana bertanggung jawab mengelola program pertukaran internasional yang menjadi inti dari AIESEC, serta memastikan bahwa seluruh cabang AIESEC di Indonesia bergerak harmonis dengan visi dan misi organisasi.
Tugasnya sebagai Vice President AIESEC in Indonesia membuatnya berhadapan dengan dinamika kepemimpinan yang lebih kompleks. Ia harus menyeimbangkan kebutuhan lokal dan nasional, berkoordinasi dengan tim dari berbagai kota, serta menjaga agar seluruh kegiatan berjalan dengan baik meski dihadapkan pada kendala geografis dan kultural. "Menjadi Member Committee Vice President of AIESEC in Indonesia benar-benar menantang, tetapi juga sangat memuaskan. Saya belajar banyak tentang cara memimpin tim besar yang tersebar di berbagai wilayah, serta mengatasi berbagai perbedaan demi mencapai tujuan bersama," jelasnya.
Di bawah kepemimpinannya, AIESEC in Indonesia berhasil mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah peserta pertukaran, yang tidak hanya memperluas wawasan anak muda Indonesia, tetapi juga membawa nama Indonesia ke panggung internasional.