Mohon tunggu...
Muhamad Rifky Smeer
Muhamad Rifky Smeer Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Mahasiswa Semester 1 di program studi Manajemen Universitas Airlangga Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apakah kita Mengendalikan atau Dikendalikan oleh Teknologi?

2 Desember 2024   19:24 Diperbarui: 2 Desember 2024   19:33 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan kita di zaman ini tidak bisa terlepas dari penggunaan teknologi. HP, laptop, komputer, headset, jam tangan pintar, dan masih banyak lagi teknologi di kehidupan sehari-hari kita. Alat-alat tersebut sudah menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan kita. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, muncul pertanyaan penting: Apakah kita yang mengendalikan teknologi, atau justru teknologi yang mengendalikan kita?

Teknologi dapat membantu kita meningkatkan efisiensi dan produktivitas baik untuk kerja maupun belajar. Terlebih dengan kemudahan mengakses informasi yang sangat beragam membuat penggunaan teknologi sangat dibutuhkan. Menghubungi orang dengan jarak jauh pun bukan menjadi permasalahan lagi karena mudahnya akses komunikasi dengan berbagai pilihan platform atau media sosial pula.

Namun, dibalik semua manfaat tersebut, masih banyak orang yang tidak dapat mengendalikan teknologi. Pada pagi hari, hal yang pertama ia lihat adalah notifikasi yang masuk. Saat bekerja di siang hari, ia tidak bisa menahan dirinya untuk sejenak rehat dari menjelajahi media sosial. Ketika hendak tidur, hal yang terakhir ia liat adalah video oleh YouTuber favoritnya. Banyak diantara kita yang kehilangan kendali dan mulai tersita waktunya oleh teknologi.

Dampak negatif dari teknologi juga dapat dilihat dari banyaknya orang yang menyalahgunakan AI. Banyak siswa maupun mahasiswa yang menggunakan platform AI untuk kecurangan. Padahal, AI tersebut dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, bukan untuk kejelekan. Hal ini terjadi karena masih banyak orang yang belum paham bagaimana cara menggunakan teknologi dengan bijak dan mereka dikendalikan oleh teknologi.

Teknologi pada dasarnya bersifat netral. Seperti pisau, dapat digunakan untuk memotong buah, ataupun untuk melukai orang. Baik atau buruknya teknologi tergantung kepada kita sebagai pengguna. Sekarang coba kita refleksi terhadap diri sendiri, berapa jam waktu yang kita gunakan setiap harinya untuk bermain gadget? Konten apa saja yang kita buka? Apakah lebih banyak dampak positif atau negatifnya? Apabila jawaban kita masih banyak negatifnya, mungkin justru kita yang "dikendalikan" oleh teknologi.

Lalu, bagaimana cara agar kita dapat mengendalikan teknologi? Pertama, kurangi penggunaan gadget harian. Hal ini bisa dilakukan secara bertahap dengan kurangi pemakaian gadget seiring hari. Kedua, cari aktivitas lain untuk mengalihkan perhatian kita dari gadget. Ketiga, gunakan teknologi untuk hal-hal yang produktif, bukan untuk tujuan konsumtif semata. 

Penggunaan teknologi pada dasarnya dapat digunakan untuk hal positif maupun negatif. Kita tidak dapat semata-mata mengatakan bahwa teknologi adalah hal yang negatif. Pilihannya adalah, apakah kita ingin mengendalikan atau dikendalikan oleh teknologi? Seseorang harus memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang positif dan mana yang negatif. 

Oleh karena itu, saya Muhamad Rifky Smeer sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, mengajak semua pembaca agar lebih bijak dalam penggunaan teknologi. Karena sesungguhnya teknologi punya potensi manfaat yang besar apabila kita gunakan dengan baik. Sebaliknya, teknologi mempunyai ancaman yang besar apabila kita tidak bijak dalam menggunakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun