Mohon tunggu...
Rifky Julio
Rifky Julio Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate (Baca: Penggangguran)

Sekedar menulis apa yang ingin ditulis. Antropologi | Anime | Daily Life | Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenalan Yuk sama Skripsi!

12 September 2022   16:00 Diperbarui: 12 September 2022   16:08 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pria itu sedang memulai kisahnya bersama si skripsi. (Sumber gambar: Pexels dengan suntingan)

Skripsi ini fenomenal dan melegenda di kalangan mahasiswa, bahkan masyarakat awam. Oleh sebab itu, kalau kamu udah kuliah pasti (minimal sekali) ditanyain begini, "udah skripsian?" atau "skripsinya udah sampe mana?", oleh siapapun yang mengenalmu. Semakin lama kamu kuliah, maka akan semakin sering pertanyaannya itu masuk ke telingamu. Jadi, siap-siap aja ya, hahaa.

Oke cukup dengan kilas balik kehidupan saya di atas. Kali ini saya mau ngenalin skripsi berdasarkan sudut pandang pribadi. Jadi tulisan ini kurang lebih adalah opini, sehingga mungkin saja ada ketidakcocokan dengan yang pernah kamu alami atau kamu dengar. 

Oh iya, di sini saya bukan mengenalkan tentang "apa itu skripsi". Namun, tulisan ini lebih menjelaskan pada proses dari pengerjaan dan penyelesaian si skripsi tersebut. Dengan kata lain, saya ingin memperkenalkan kalian pada proses pertumbuhan si skripsi sampai akhirnya menjadi cetakan tebal yang bikin penuh rak buku di perpustakaan. Tanpa berlama-lama mari kita kenalan dengan si skripsi!

1. Lahir dari Sebuah Masalah

Skripsi tidak ujug-ujug muncul di laptop kamu dalam format "skripsi.docx". Dia itu harus dilahirkan dulu! 

Lahirnya skripsi itu butuh yang namanya "masalah". Lho lho, kok masalah? Apakah skripsi adalah sebuah kesalahan sampai harus lahir dari masalah?

Jadi gini, masalah yang dimaksud di sini adalah "masalah penelitian". Artinya bisa dalam bentuk suatu fenomena, peristiwa, kelompok, atau pun sesuatu yang belum terjelaskan. Contoh, "representasi waifu di kalangan wibu". Itu adalah salah satu contoh masalah. Bagaimana para wibu menganggap waifu (istri khayalan mereka)? Apa makna waifu bagi mereka? Bagaimana waifu mempengaruhi kehidupan mereka? dan sebagainya.

Lalu bisa masalah seperti "peran kegiatan KKN bagi pemberdayaan masyarakat di desa tertinggal". Jadi bukan berarti mencari masalah yang bermakna negatif ya. 

Biasanya masalah dalam skripsi akan masuk di bagian pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Dan ini adalah core-nya skripsi yang kita buat. Jangan sampai kamu tidak mengikuti masalah yang menjadi titik awal pembuatan skripsi. Ini adalah inti yang menjadi pedoman kamu sampai sidang akhir nanti.

Lalu bagaimana caranya kita menemukan masalah untuk skripsi? Perbanyak wawasan dan lakukan observasi di sekitarmu. Jadilah pribadi yang kritis dan peka terhadap permasalahan yang kira-kira menarik dan bisa dijadikan skripsi. 

Kalau masih bingung, coba lihat referensi di skripsi angkatan atas saja hehe. Amati lalu modifikasi agar tidak terjadi plagiat.

2. Mencari Jati Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun