Mohon tunggu...
Muhammad Rifky Fahreza
Muhammad Rifky Fahreza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta, Faktultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah. Hobi saya adalah mempelajari teknologi baru yang digunakan pada zaman sekarang dan sekaligus mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pilar-Pilar Filsafat Dakwah: Membangun Karakter dan Keberlanjutan Sosial

14 November 2024   19:26 Diperbarui: 14 November 2024   19:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Obyek Kajian Filsafat Dakwah

Filsafat dakwah Islam berpusat pada pemikiran yang mendalam, logis, dan sistematis dengan tujuan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari melalui pendekatan yang sesuai. Lutfi Ulfa Ni'amah menyatakan bahwa subjek utama filsafat dakwah adalah aspek religius, politik, budaya, sosial, dan psikologis masyarakat. Objektif material dari filsafat dakwah mencakup berbagai masalah lintas disiplin, seperti hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Di sisi lain, objektif formal dari filsafat dakwah adalah pemikiran yang kritis dan terstruktur. Dengan menekankan dimensi transendensi, filsafat dakwah bertujuan untuk membina hubungan antara manusia dengan Tuhan dan mendorong mereka untuk mengamalkan ajaran Islam yang menghasilkan kebahagiaan.

Dalam memperbaiki keadaan moral dan sosial masyarakat, dakwah juga berperan besar. Menurut Syekh al-Baby al-Khuli, dakwah adalah upaya untuk memperbaiki kondisi manusia dengan memperbaiki moral, spiritual, dan sosial. Dakwah tidak hanya menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup umat agar lebih sesuai dengan ajaran agama. Diharapkan melalui dakwah orang dapat berubah dari ketidakberdayaan ke keberdayaan, dari keterbelakangan ke kemajuan, dan dari kekurangan ke kesejahteraan.

Metode penyampaiannya harus sesuai dengan materi dan tujuan dakwah agar efektif. Sangat penting untuk memilih metode yang tepat karena dapat mempengaruhi bagaimana pesan diterima oleh masyarakat. Metode yang relevan dan kontekstual akan memperkuat dakwah, sedangkan metode yang salah atau tidak sesuai justru dapat menyebabkan resistensi atau kesalahpahaman. Akibatnya, dalam filsafat dakwah, memilih strategi, metode, dan media yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa ajaran Islam diterima dan dipraktikkan dengan baik oleh umat.

Kesimpulannya, filsafat dakwah Islam berkonsentrasi pada penyebaran ajaran Islam secara rasional dengan tujuan menanamkan akhlak mulia dan keseimbangan hidup yang sesuai dengan prinsip agama. Pesan agama diharapkan diterima secara lapang dan bebas melalui dakwah yang dilakukan dengan hikmah dan nasihat yang baik. Selain mendorong transformasi sosial menuju masyarakat yang lebih harmonis, dakwah memainkan peran penting dalam membangun karakter masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan. Filsafat dakwah berusaha mendorong penerapan ajaran Islam yang membawa kebahagiaan, mendorong refleksi mendalam, dan menghasilkan pemahaman agama yang relevan dengan perkembangan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun