"Dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri)." (QS. Al-Qiyamah/75:2)
3) Nafsu Muthmainnah
Nafsu Muthmainnah adalah nafsu yang sudah mencapai tingkat atas, artinya jiwa kita selalu senantiasa dekat dengan Allah SWT. Ketika kita melakukan maksiat, langsung bertaubat,menjalankan seluruh perintahnya, taat pada aturan-aturannya, dan menghindari sifat yang buruk seperti iri,dengki, hasad, khianat, benci dan selalu istiqamah di jalan Allah SWT. Â Allah berfirman dalam QS Al-Fajr/89: 27-30.
(27) (28) (29) (30)
"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku." (QS. Al-Fajr/89: 27-30)
C. Penyucian Jiwa Menurut Al-Qur'an
Perintah menyucikan jiwa merupakan perintah umum yang ditujukan kepada seluruh umat manusia. Al-Qur'an memerintahkan manusia untuk berhati-hati agar tidak merasa suci. Jika jiwa manusia selalu menerima perubahan, Â berarti bahwa sebagaimana ia menerima proses pengotoran batin, ia juga dapat menerima proses penyucian. Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syams/91:7-10.
"Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Q.S. al-Syams/91: 7-10).Â
Berikut adalah salah satu cara penyucian jiwa menurut Al-Qur'an antara lain:
1) Beristighfar
Aktivitas yang mudah kita lakukan adalah beristighfar, karena dengan beristigfhar ini, kita bisa menghapus dosa-dosa kecil yang merupakan penyucian jiwa dari perbuatan dosa-dosa yang kita lakukan.