Sementara itu, inovasi radikal, yang melibatkan perubahan mendasar dalam desain dan struktur proses, berkontribusi langsung pada kinerja proses bisnis dengan peningkatan hingga 41,3%. Ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya mempercepat operasi, tetapi juga memungkinkan organisasi untuk tetap kompetitif melalui perbaikan proses yang signifikan.
Namun, artikel ini juga menggarisbawahi bahwa manfaat penuh dari AI tidak akan dapat diraih tanpa kapabilitas BPM yang kuat. BPM menyediakan kerangka kerja yang terstruktur bagi organisasi untuk memanfaatkan AI secara efektif. Dengan BPM, perusahaan dapat mengelola perubahan dan inovasi yang dihasilkan oleh AI dengan cara yang lebih sistematis.Â
Penulis bahkan mencatat bahwa pembelajaran organisasi, yang meningkat sebesar 26,8% melalui adopsi AI, adalah elemen kunci dalam membangun kapabilitas inovasi yang berkelanjutan.
Dalam perspektif saya sebagai pengamat sistem informasi, hasil penelitian ini memberikan peringatan bagi perusahaan yang hanya berfokus pada adopsi teknologi tanpa memperhatikan aspek manajerial dan kapabilitas organisasi. Tanpa pendekatan strategis yang jelas dan dukungan dari BPM, adopsi AI mungkin hanya menghasilkan peningkatan jangka pendek tanpa memberikan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Ale Zebec dan Mojca Indihar temberger dalam artikel ini memberikan wawasan yang sangat relevan bagi organisasi yang ingin memanfaatkan kecerdasan buatan secara strategis.Â
Mereka menunjukkan dengan jelas bahwa adopsi AI, jika dikombinasikan dengan kapabilitas manajemen proses bisnis (BPM) yang kuat, dapat memberikan nilai bisnis yang signifikan. Dalam konteks ini, AI tidak hanya bertindak sebagai alat otomatisasi, tetapi juga sebagai pendorong utama inovasi proses bisnis dan peningkatan kinerja organisasi.
Bagi organisasi yang ingin tetap kompetitif di pasar yang semakin kompleks dan digital, integrasi AI dengan BPM bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan. Data dari studi ini, seperti peningkatan kinerja proses bisnis hingga 57,6% dan inovasi yang didorong AI hingga 41,3%, merupakan bukti kuat bahwa AI dapat menjadi pembeda utama bagi organisasi yang siap berinvestasi secara strategis dalam teknologi dan kapabilitas manajemen yang sesuai.
Namun, penting juga bagi perusahaan untuk mengingat bahwa teknologi, tanpa dukungan manajerial dan struktur proses yang tepat, hanya akan memberikan hasil yang terbatas.Â
Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki kapabilitas organisasi yang diperlukan untuk mendukung adopsi AI secara efektif, terutama dalam hal pembelajaran organisasi dan inovasi proses. Dengan demikian, AI tidak hanya menjadi alat untuk efisiensi, tetapi juga untuk pertumbuhan dan inovasi berkelanjutan.
Referensi
Zebec, A., & temberger, M. I. (2024). Creating AI business value through BPM capabilities. Business Process Management Journal, 30(8), 1-26. https://doi.org/10.1108/BPMJ-07-2023-0566