Mohon tunggu...
Rifky Arif
Rifky Arif Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Aktif

Dengan Se-izin Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjelang Berlalu

9 Juli 2019   09:00 Diperbarui: 9 Juli 2019   10:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1/

Menantimu bukanlah hal yang mudah. Terkadang aku bosan bertatap layar denganmu dari kejauhan, terkadang juga aku kesal ketika kau menjadi sibuk karena sesuatu yang kau kerjakan disana.

2/

Kau selalu menjadi puncak risau saat malam tak lagi beriuh gema. Sesekali aku ragu kepada setiap do'a yang khusus aku lantunkan untukmu. "Apakah Tuhan benar-benar telah menyampaikannya?"

3/

Hingga pada akhirnya lelap mulai tumpahkan gelap gersang.

Jombang,08-07-20019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun