Ada setitik trauma ketika aku harus menapaki tanah kota ini lagi. Tentang hati yang sakit, dan tentang angan yang harus aku redam. Sudah banyak perubahan rupanya. Tapi aku rasa suasana ini tetap sama seperti ketika aku masih menjadi bagian pemeran disini; menyenangkan namun juga menyakitkan. Dan memang nyata adanya, bahwa mengenang adalah pemicu emosi paling efektif kehidupan ini. Bukannya aku dendam. Hanya saja mengingat kisah ini benar-benar membuat pikiran menjadi tak fungsi.
"Mimpiku telah mati di sini," Yakinku selalu setiap hari. Gersang sekali waktu itu, tanpa malu merasa bahagia dari tangisan diri. Ya Tuhan-
Mulai saat itu, selepas beranjak aku mencoba meninggalkan dengan melepas angkuh pada semesta; aku mampu melampaui semuanya. Selamat datang dunia, sudah tangguh aku kini menjadi seseorang.
.
.
.
.
Jombang, 21 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H