Sasaran pendidikan adalah manusia, pendidikan bermasksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.Â
Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia, ibarat biji mangga bagaimanapun wujudnya jika ditanam dengan baik, pasti menjadi pohon mangga dan bukannya menjadi pohon jambu.
Manusia memiliki ciri khas yang prinsipil berbeda dari hewan. Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu (integrated) dari apa yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan.
A. Â Â Sifat Hakikat Manusia
Landasan dan tujuan pendidikan itu sendiri itu sifatnya filosofis normatif. Landasan filosofis karena unutk mendapatkan landasan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar, sistematis, dan universal tentang ciri hakiki manusia. Bersifat normatif karena pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia tersebut sebagai sesuatu yang bersifat luhur, dan hal itu menjadi keharusan.
1. Â Â Â Pengertian Sifat Hakikat Manusia
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan. Meskipun antara manusia mempunyai kemiripan dengan hewan terutama dari segi biologisnya. Misalnya orang hutan, bertulang belakang, berjalan tegak, melahirkan, menyusui, pemakan segalanya, dan adanya persamaan metabolisme dengan manusia
2. Â Â Â Wujud Sifat Hakikat Manusia
Pada bagian ini akan dipaparkan wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan) yang dikemukakan oleh paham eksistensialisme, dengan maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan yaitu:
a. Â Â Â Kemampuan menyadari diri
b. Â Â Â Kemampuan bereksistensi