Mohon tunggu...
Rifky AdiDharmawan
Rifky AdiDharmawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

ketika saya kehilangan rumah disitu lah saya berjalan tanpa arah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimnya Partisipasi Perempuan dalam Perpolitikan

26 Januari 2022   16:59 Diperbarui: 26 Januari 2022   17:03 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Taukah kalian? Isu kesetaraan gender di Indonesia pada dasarnya semua orang setuju bahwa perempuan dan laki-laki itu berbeda. Namun, gender bukan hanya jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebagai anugrah dari tuhan. 

Melainkan gender lebih di tekankan dalam kaitannya dengan berbagai peran dan ciri yang ada dan di ciptakan oleh masyarakat. dalam realitas kehidupan yang ada di Indonesia, terdapat perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan, dan kontruksi sosial yang membuat perbedaan status sosial suatu masyarakat dimana laki-laki telihat lebih superior di banding dengan perempuan. 

Perbedaan gender antara perempuan dan laki-laki juga di sebabkan oleh berbagai faktor. Faktor faktor ini disosialisasikan dan di perkuat oleh sarana sosial dan budaya . perbedaan gender juga sering di gunakan oleh masyarakat untuk membentuk pembagian peran pekerjaan antara laki-laki dan perempuan yang dibedakan berdasarkan perbedaan tersebut. akibatnya, terjadilah peran gender, pembagian peran domestik dan peran publik.

Dalam pemerintahan Indonesia perempuan dan politik harus menjadi suatu keharusan. Dikarenakan peran perempuan di dalam politik dapat mewakilkan suara para perempuan di Indonesia. 

Para perempuan di Indonesia terjun kepolitik tentunya atas dasar kemauan mereka sendiri tidak ada unsur pemaksaan dari pihak tertentu dan berdiri pada kesadaran perempuan terkait persamaan gender. 

Politik pada hakikatnya adalah upaya untuk mengambil peran kekuasaan, termasuk akses kontrol dalam mengambil keputusan. Hingga saat ini, situasi politik di Indonesia masih sangat di dominasi oleh laki-laki.

Menurut saya keterwakilan perempuan di bidang politik Indonesia sangat penting di karenakan jumlah perempuan yang bergabung dalam panggung politik masih sangat rendah atau bisa di sebut masih di bawah standar,tentu ini menjadi masalah di saat sedang menentukan kebijakan dikarenakan minimnya partisipasi perempuan dalam politik. 

Menurut UU No. 2 tahun 2008 berisi pedoman yang mewajibkan partai politik menempatkan minimal 30 % perempuan baik dalam jabatan pendiri maupun administrasi ditingkat pusat. 

Angka ini berdasarkan survei perserikatan bangsa-bangsa dan menyatakan bahwa setidaknya 30% akan memungkinkan perubahan dan akan mempengaruhi kualitas keputusan yang di buat oleh otoritas publik. 

Kehadiran partai politik juga membantu perempuan untuk menginspirasi dan mengekspresikan pandangan mereka tentang kesetaraan gender. walaupun belum ada Tindakan afirmatif yang memberikan previlage tertentu, sehingga perempuan di berikan syarat lebih mudah di bandingkan dengan laki-laki.

Salah Satu upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender adalah dengan mengadakan Pendidikan politik. Pendidikan politik merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan untuk membentuk orientasi-orientasi politik pada setiap individu maupun kelompok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun