Menyelesaikan masalah dalam suatu Negara memang tidak mudah. Banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum benar-benar mengambil sebuah langkah mudah. Salah satu hal persiapan yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah adalah dengan melakukan diplomasi.
Perkembangan DiplomasiÂ
Diplomasi mengalami perubahan akibat transformasi besar eropa setelah perjanjian Westphalia pada akhir abad ke 14.  Mekanisme  diplomasi yang sebelumnya dilakukan dengan aliansi, berubah menjadi sarana interaksi stabil yang mencakup semua negara dalam sistem internasional (Black, 2010).  Diplomasi bukan lagi sarana untuk memenuhi kepentingan pribadi (Gereja), namun menjadi sarana negara berdaulat  menyelesaikan konflik dan memenuhi kepentingan nasionalnya.
Aspek  sosial  memicu perubahan diplomasi, akibat ketidakmerataan kualitas diplomasi. Hal ini terjadi karena kesalahan negara dalam memilih perwakilannya untuk berdiplomasi dengan negara lain. Diplomat yang terpilih cenderung  berkualitas rendah dengan latar belakang yang tidak terlalu diperhatikan. Sehingga terjadi penolakan diplomat dan berujung ketegangan dua negara yang terlibat.Â
Penolakan ini berasal dari kesalahan yang dilakukan pada penugasan sebelumnya atau penyambutan diplomat yang kurang menyenangkan. Kesalahan pemilihan diplomat ini menjadi masalah fatal pada waktu itu, mengingat peran diplomat yang sangat penting sebagai informen politik antar dua negara.Â
Dalam diplomasi moderen, pemilihan diplomat lebih terstuktur. Diplomat harus mencapai standart tertentu, seperti memiliki kepercayaan diri, good linguist, mudah mengendalikan emosi, dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah.
Diplomasi terus mengalami perkembangan sejak era Renaissance hingga disempurnakan oleh peneliti  Prancis  (Abad 17-18). Perkembangan proses diplomasi juga dibuktikan dari muncul konsep "Continous negotiation"untuk mencapai kesepakatan  oleh Cardinl Richelieu tahun 1626, pentingnya membangun Good Communication antara dua pemerintahan, munculnya konsep "Diplomatic Immunities", dan perubahan mekanisme pembayaran gaji diplomat. Penggunaan bahasa dalam diplomasi juga ditetapkan sejak berakhirnya perang dunia pertama.Â
Kongres  Viena (1815) juga mempegang peran penting dalam mengatur diplomasi, mengamankan diplomat, sekaligus mengurangi ketengangan diplomasi di era-tersebut.
Pernah mendengar Digital Diplomacy? Yap, ini menjadi satu dari contoh dari penerapan diplomasi modern. Sebagai peminat politik tentunya ini menjadi hal yang menarik untuk dibahas bukan? Jadi simak penjelasan setelahnya.Â