Mohon tunggu...
rifki yahya
rifki yahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Teknik Kimia di Universitas Diponegoro Semarang. Selain Itu, saya juga seorang mahasantri di pondok pesantren Kyai Galanag Sewu. Selain sibuk di perkuliahan, saya memiliki minat di bidang desain grafis. Telah banyak pelatihan-pelatihan dan keorganisasian di bidang media dan desain yang saya ikuti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Luar Biasa, Mahasiswa KKN Undip Menginisiasi Program Bank Sampah di Desa Jetis

12 Februari 2023   00:17 Diperbarui: 12 Februari 2023   00:32 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Klaten (11/02) Mahasiswa KKN Undip memberikan sosialisasi tentang penerapan Bank Sampah sebagai langkah jitu untuk mengelola sampah agar bisa bernilai. Sasaran program ini adalah kelompok PKK RW 02 Dukuh Karangsobo Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Klaten. Ibu-ibu PKK sebagai sasaran program ini menyambut baik ditandai dengan antusias mereka untuk mulai melaksanakan kegiatan bank sampah ini dengan mengumpulkan sampah anorganik yang akan disetor ke tukang rongsok.

Banyaknya aktivitas masyarakat yang menghasilkan sampah terus menurus akan menumpuk jika tidak dikelola dengan baik. Selain itu, sebagian masyarakat khususnya desa Jetis lebih memilih untuk membakar sampah begitu saja daripada memilahnya dan menjualnya, Tentunya, Hal ini dapat merusak lingkungan, diantaranya: menyebabkan polusi udara dan merusak kesuburan tanah. Padahal, sampah masih bisa dimanfaatkan, baik sampah organik maupun anorganik.

"Untuk sampah organik biasanya kami manfaatkan jadi pupuk mas. Kalau yang sampah-sampah anorganik sebagian masyarakat ada yang langsung dibakar di kebun ada sebagian juga yang dijual ke tukang rongsok keliling secara pribadi" ujar bu Khomsiatun ketua PKK RW 2 Dukuh Karangsobo.

Hal inilah yang menjadi dasar untuk pengembangan Bank Sampah di RW 2 Desa Jetis yang diinisisasi olah mahasiswa KKN. Perlu adanya konsep pengelolaan sampah yang baik berupa bank sampah agar masalah sampah teratasi, kerusakan lingkungan akibat sampah berkurang, serta bank sampah mampu menjadi salah satu kegiatan positif ibu-ibu PKK yang dapat menghasilkan uang dari hasil penjualan sampah.

"Dengan adanya bank sampah ini, Harapannya ibu-ibu bisa membiasakan kebiasaan memilah sampah lalu dengan terjadwal dikumpulkan Bersama-sama untuk selanjutnya dibawa oleh pengepul sampah. Sedikit-sedikit insyaAllah lama-lama gak terasa jadi banyak uang yang didapat dari hasil penjualan sampah" tambah bu Khomsiatun.

Penulis : Mahasiswa KKN Undip Tim 1 2022/2023

DPL 1 : Dr. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P.

DPL 2 : Roro Isyawati Permata Ganggi, SIP., M.IP.

DPL 3 : Nurhadi Bashit, ST., M.Eng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun