Semarang (10/08/2021). Kolesterol masih menjadi permasalahan yang penting di Kelurahan Randusari, Kecamatan  Semarang Selatan, Kota Semarang. Hal ini dikarenakan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan hidup sehat serta melakukan cek kesehatan secara rutin, ditambah juga dengan adanya pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat enggan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Selain itu, masih banyak masyarakat yang ditemukan memiliki pola makan yang kurang baik seperti banyak memakan goreng-gorengan, jerohan, dll. Kondisi tersebut berisiko meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Kelompok lanjut usia menjadi penting diperhatikan berkaitan dengan kondisi tersebut.
Hal ini yang mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Tim II Undip, Rifki Rizaldi dari progam studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran untuk membuat program sosialisasi tentang pentingnya menjaga kadar kolesterol dalam batas normal terutama pada lansia. Edukasi kolesterol sangat diperlukan agar dapat mencegah berbagai komplikasi yang akan terjadi akibat tingginya kadar kolesterol. Progam ini bertujuan untuk membantu tercapainya tujuan SDG's yaitu Quality Education.Â
Dengan pendidikan yang tinggi harapannya pengetahuan tentang kesehatan juga meningkat. Namun tidak semua masyarakat dapat mengakses pendidikan berkualitas. Di Kelurahan Randusari tepatnya di RT 04 kebanyakan para lansia memiliki tingkat pendidikan yang sedang. Sehingga perlu dilakukan edukasi terkait masalah kesehatan mereka, agar dapat terwujudnya Good Health and Well-being, khususnya di era pandemi saat ini, dimana hidup sehat menjadi satu hal yang harus diutamakan dan dibiasakan oleh seluruh masyarakat.
Pelaksaan edukasi ini bertepatan dengan adanya kebijakan dari pemerintah yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sehingga program ini dilaksanakan secara online dan offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sosialisasi online dilaksanakan melalui whatsapp group yang telah dilaksanakan pada hari Minggu, 01 Agustus 2021.Â
Selain sosialisasi secara online, dilakukan juga sosialisasi secara offline pada hari Senin, 02 Agustus 2021 melalui pembagian poster edukasi kolesterol yang ditempelkan diberbagai tempat strategis seperti pos jaga, warung, dan toko. Poster yang dibagikan untuk sosialisasi online maupun offline berisi pesan tentang penyebab kolesterol tinggi, gejala dan tanda kolesterol tinggi, lalu nilai normal kolesterol, serta cara pencegahan kolesterol tinggi.Â
Beberapa warga RT 04 / RW 01 juga banyak mengajukan pertanyaan terkait dengan kolesterol, bahkan ada yang bertanya mengenai kondisi kesehatannya. Seperti berikut : "Selamat sore Mas Rifki, perkenalkan saya Bu Lilik. Saya sebelumnya pernah memiliki kolesterol 227 kemudian setelah 10 hari kolesterol saya sudah turun menjadi 174.Â
Apakah saya sudah diperbolehkan makan telur dadar? Dan apakah nanti kolesterolnya bisa naik lagi? " tanya Bu Lilik. Kemudian salah satu warga lainnya, yaitu Pak Wiji juga bertanya "Selamat sore Mas Rifki, saya mau bertanya apakah orang yang memiliki sakit diabetes dan kolesterol tinggi bisa dilakukan vaksinasi? "
 "Pembuatan poster untuk menyampaikan informasi kesehatan yang bisa dibaca langsung atau melalui telepon, menjadi salah satu alternatif penyampaian penyuluhan kesehatan pada masyarakat, terutama pada lansia. Namun perlu diperhatikan kemampuan lansia dalam memahami informasi, sehingga perlu keterlibatan keluarga untuk mendampingi dan menyampaikan informasi pada lansia" kata Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes selaku dosen pembimbing lapangan.