Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lakukan Cek-ricek&ricek Sebelum Menjadi Malu (fitnah)

8 Desember 2012   10:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:59 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Yesterday is a history. Tomorrow is a mistery. Today is a gift. Tha'st why its called a present. (Master Oogway - Kungfu Panda)

Sebuah cara yang cukup jitu untuk memperkaya tulisan dan membuat menarik sebuah artikel adalah dengan menyelipkan sebuah petikan / kutipan (quote) dari orang-orang terkenal atau justru karena petikannya yang lebih terkenal meskipun dikemukakan oleh orang yang tidak terkenal. Di era teknologi dan informasi, petikan-petikan itu akan dengan mudah didapat dengan mencarinya di mesin pencari.

Seperti contoh kutipan di atas yang sangat mengena di hati, awalnya saya anggap adalah kutipan asli filem animasi Kungfu Panda. Kutipan itu dikemukakan oleh Sang Master "kura-kura" Oogway. Karena menyukai kutipan itu, maka seringpula kutipan itu disertai dengan sumbernya. Padahal, apakah yakin bahwa kutipan itu memang "kepunyaan" kungfu Panda?

Ternyata bukan, kawan. Kutipan itu bukanlah kutipan asli Kungfu Panda, melainkan hanya "dipergunakan" oleh filem itu. Dari mesin pencari google diketemukan bahwa Babatunje Olatunji - seorang pemusik drummer Nigeria, sekaligus pendidik dan aktivis sosial lah yang pertama kali "menelurkan" kutipan terkenal itu.

Lalu, berhubung sudah mendapatkan informasi baru sebagai sebuah koreksi, saya cantumkan nama Babatunje Olatunji di belakang kutipan itu. Namun, apakah itu benar? Ternyata, belum tentu. Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata ada informasi bahwa yang pertama kali mempopulerkannya adalah Alice Morse Earle dalam bukunya "Sun Dials and Roses of Yesterday: Garden Delights..." di tahun 1902.

Kejadian ini makin meyakinkan kita bahwa sangat penting melakukan cek, ricek dan ricek lagi. Jangan sampai apa yang kita pikirkan itu lalu sudah dianggap sebagai sebuah hal yang benar sementara kita belum mendapatkan keyakinan bahwa memang itu adalah informasi dari sumber yang benar atau sumber perta,a.

Itu juga yang rasanya harus kita sikapi ketika mendapatkan berita yang menyebar tentang "NASA membenarkan matahari akan terbit dari Barat" yang pernah dan sekarang sedang beredar lagi atau berita-berita sejenisnya yang didapat dari media-media informasi lainnya, semisal Blackberry, Whatsapps, Facebook . Kita harus yakini bahwa berita itu didapat dari sumber yang benar, dan tidak begitu saja mempercayai dari satu sumber saja. Jika setelah cek dan kemudian ricek mendapatkan informasi yang sama, tetapi jika diricek lagi ternyata "kok gak ada informasi dari sumber langsung NASA-nya ya", berarti berita atau informasi itu masih "memerlukan klarifikasi" yang lebih dalam. (Sebagai muslim tentunya saya berbahagia jika berita itu benar, karena apa yang saya percayai diberi bukti secara ilmiah. Namun di artikel ini saya mengupas masalah "apakah berita itu benar dan didapat dari sumber pertama").

Dengan cek-ricek dan ricek lagi, kita akan bertindak cukup hati-hati sehingga apa yang kemudian kita ungkapkan, tuliskan dan postingkan di media sosial, adalah bukan semirip surat berantai melainkan sebuah informasi yang bertanggung jawab. Dan dengan demikian kita pun terhindar dari tindakan memalukan "menyebarkan berita bohong atau fitnah".

Sekedar urun pendapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun