Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jum'atan dari Masjid ke Masjid: Terobosan Seru 2023

6 Januari 2023   15:05 Diperbarui: 20 Januari 2023   04:44 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Serial Jumm'at ah, dari Masjid ke Masjid)

Mumpung jum'atan pertama tahun 2023, gimana kalo kita buat tantangan. Gak usah dimasukin sebagai resolusi lah. Diniatin saja.  Solat Jum'at di mesjid yang berbeda tiap minggunya.

Ini menarik dilakukan para pensiunan, penulis, freelancer yang tidak terikat waktu dan ruangan, para mahasiswa yang skedul hari Jum'atnya cukup leluasa atau para kaum rebahan. Mayan kan gak bosen gitu. Cari suasana lain.

Cari saja mesjid-mesjid yang dekat dengan lokasi. Gak perlu sengaja mencari mesjid yang gede, keren atau fenomenal. Kecuali, ya kita punya waktu luang sih. Lalu apa yang dilakukan?

Masjid dalam Masjid | Foto: Dokumentasi Pribadi
Masjid dalam Masjid | Foto: Dokumentasi Pribadi
Kalau saya sih mencari hal yang menarik. Baik itu isi ceramahnya. Atau melihat bentuk mesjidnya atau apalah.

Kadang seru juga mengetahui kalo mesjid ini kental dengan kaligrafi di mana-mana, tapi mesjid lain cenderung minimalis. 

Mesjid ini keren tertutup adem, tapi mesjid lainnya justru keren karena terbuka menyatu alam sementara mesjid berbeda terlihat gamang karena didesain terbuka tapi kemudian kentara perubahan desain menjadi ditutup.

Yang juga menarik adalah bagaimana bentuh mihrab tiap-tiap masjid dibuat menarik. Mihrab - area tempat mimbar dan solat - di banyakan masjid itu dibuat menonjol. Jadi focal point. Karenanya, mihrab cenderung bagus-bagus.

Terus adakalanya ditemuin benturan desain. Bagaimana sebuah mesjid yang didesain minimalis habis, eh menggunakan mimbar semodel mimbar Masjid Nabawi dengan ukiran Jepara. Kan gak mecing gitu. 

Atau, bagaimana sebuah jam gede berdiri --standing clock-- atau jam lemari bermerk Junghans - ataupun tidak bermerk, begitu fenomenal. Ada mulu di banyak mesjid. Seperti sebuah kewajiban gitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun