Dalam acara Forum Group Discussion itu, hadir pula Prof Joko setyo Warno, pengamat Transportasi Unika Soegijapranata, Semarang dan Nirwono Joga, Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti. Prof Joko mengemukakan bahwa membangun LRT itu adalah membangun system.Â
Karenanya, tentunya keberadaan LRT harus ditunjang dengan feeder system untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau. Sementara Pak Nirwono menjelaskan tentang konsep TOD -- Transit Oriented Development yang sekarang sedang diterapkan dan juga perkembagan selanjutnya menuju TOC -- Trasit Oriented Community.
Acara yang dihadiri beberapa komunitas blogger, mahasiswa dan influencer ini berjalan santai dan menarik. Para peserta duduk di atas bean bag warna-warni dan terlibat dalam tanya jawab di akhir sesi. Menarik juga menemukan bahwa acara Tanya jawab itu juga berisi input dari anggota komunitas agar fasilitas LRT dan MRT lebih ramah untuk masyarakat difabel.
Alhamdulillah ya, sudah ada banyak kemajuan yang dicapai oleh perkeretaapian Indonesia. Bersiaplah warga Jakarta. Semoga langkah besar ini diikuti juga dengan persiapan warga Jakarta akan pemahaman akan moda transportasi baru ini.Â
Waktu menunggu sampai beroperasinya LRT bisa dilakukan untuk membentuk habit atau kebiasaan baru yang baik dalam menggunakan fasilitas public, terutama fasilitas perkeretaapian. Pergunakanlah kereta Commuter Line lebih sering sehingga kita terbiasa dengan adab berkereta.
Bravo Indonesia!!!!
* Kompas.com - 12/04/2018, 16:19 WIB Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MRT Jakarta Mampu Mengangkut 1.900 Penumpang", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/04/12/16195451/mrt-jakarta-mampu-mengangkut-1900-penumpang. Penulis : Nursita Sari
** Kompas.com - 21/08/2017, 10:14 WIB Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekali Jalan, LRT Jakarta Bisa Angkut 810 Penumpang", https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/21/10141481/sekali-jalan-lrt-jakarta-bisa-angkut-810-penumpang. Penulis : Ridwan Aji Pitoko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H