Mohon tunggu...
Rifki Feriandi
Rifki Feriandi Mohon Tunggu... Relawan - Open minded, easy going,

telat daki.... telat jalan-jalan.... tapi enjoy the life sajah...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cara Si Ayah Membangunkan Ade Sahur, Nomor Dua Jangan Diikuti

18 Mei 2018   14:19 Diperbarui: 18 Mei 2018   14:25 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidur sambil makan, eh makan sambil tidur | Foto: trivia.id dari youtube

Bangun sahur itu berat. Kamu gak akan sanggup. Biar Ayah saja yang gangguin.

Bener kan. Bangun sahur itu beratnya minta ampun. Jangankan bagi anak-anak, kita saja yang dewasa merasa mendingan puasa gak sahur deh dibanding bangun. Ini mata seperti otomatis memiliki pemberat di kelopaknya. Buka, tutup lagi. Buka, tutup lagi. Buka, tutup, buka, tutup. Cantik... Cantik.... Hush

Ingat gak waktu kecil, berapa kali ibu atau bapak kita membangunkan kita. Yang merasa dibangunkan dengan sekali panggil silakan melipir. Kamu anak baik sekali. Sementara kita-kita ini, beruntung kalau bangun di panggilan kedua. Iya panggilan pertama bangun hanya untuk berubah gaya tidur. Panggilan kedua bangun hanga untuk berpindah lokasi, dari kasur ke sofa. Paling sering panggilan ketiga bangun, menuju meja makan, menyuapkan sendok ke mulut dari wajah yang tertutup lagi kelopaknya. Sementara itu kepala refleks turun, naik, turun, naik. Cantik... Cantik.... Hush

Begitu pula dengan si Ade. Di usia delapan tahun, ya pasti lah akan kesulitan bangun sahur. Mau tahu bagaimana cara si Ayah membangunkan dia.

Mana tega bangunin yag lagi nyenyak gini | Foto: Rifki Feriandi
Mana tega bangunin yag lagi nyenyak gini | Foto: Rifki Feriandi
1. Bacakan do'a bangun tidur. Iya bacaan 'Alhamdulillahilladzi ahya na ba'da ma amatana wa ilaihinnusur'. Awalnya dibaca lembut saja. Gak ditelinganya, cukup dari tepi ranjang. Dibacakan beberapa kali, biasanya dia mulai 'kuliat' (badannya bergerak mau bangun). Lalu agak keras sampai dia siuman. Ini biasanya gak terlalu ampuh sih, cuman memberi pengantar untuk bangun. Tapi si Ayah membiasakan dia mendengarkan do'a. "Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan"

Terkadang saking sayangnya sama anak, si Ayah suka bangunin dia sambil mengelus rambutnya pake jari. Ya tahu sendiri hasilnya. Makin nyenyak tidurnya. Beuh, salah deh

2. Kalo masih belum bangun, biasanya si Ayah jahilin. Entahlah naro pensil pendek di telinganya, tarik-tarik wajahnya membentuk roman-roman lucu lah, otak atik mulutnya membentuk ketawa, senyum, monyong. Pokoknya keusilan khas si Ayah lah. Dengan diusilin gini, dia makin membuka matanya. Si Ayah sih jahilnya mendingan, usilnya agak pelan. Kalo si Kakak yang usil, sudahlah selesai perkara . Si Ade bangun seketika. Lalu berantem deh.

3. Kalau belum bangun juga baru lah badannya, terutama kakinya digerak-gerakin. Pipinya dicium dulu. Baru tangannya dipegang, bantu dia bangun. Si Ayah tidak membiasakan anak bangun mendadak, dari posisi tidur langsung duduk dan berdiri. Biarkan dulu sebentar agar dia sadar apa yang terjadi. Barulah bantu dia berdiri. Dan tuntun ke meja makan atau ke toilet. 

Si Ayah tidak membiasakan gendong Ade ke kamar mandi. Bukan apa-apa. Berat, tahu. Makanya si Ayah suka memegang telapak tangan si Ade. Menuntunnya. Rasanya itu ....entahlah dekaaat sekali sama ni anak. Kapan lagi coba bisa dekat begini, sebelum dia tumbuh menjadi seorang gadis dalam beberapa tahun ke depan...dan gak mau lagi dipegang si Ayah. Kok jadi sedih sih. 

Itulah cara si Ayah bangunin si Ade. Seru. Dibikin seru. Itu pun kalo tidak keduluan dibangunin si Ibu.

Setelah itu tinggallah bagaimana cara menjaga agak dia tetap terbangun ketika menyantap makanan. Kalau si Ayah sih biasanya mengajak dia bicara terus. Apapun diobrolin. Maksudnya biar dia terjaga. Mau ngajak tebak-tebakan atau plesetan, rasanya tidak tepat. Tapi, lumayan sering berhasil tuh. Tapi kalo cara si Ayah tidak ampuh dan dia tetap ngantuk sambil makan, akhirnya cara terakhit dilakukan si Ibu: Disuapin :). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun