3. Pria peduli
Kepedulian seorang pria dalam masalah kanker serviks ini bisa dilakukan dengan bersama-sama melakukan pencegahan terjangkitnya virus HPV. Langkah pencegahan akan terkait dengan faktor penyebab kanker serviks. Karenanya, langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
Higienis. Menjaga kebersihan alat reproduksi dan kebersihan saat berhubungan
Jangan menikah terlalu muda usia. Usia menikah di Indonesia -- yang berarti juga organ reproduksi wanita sudah siap -- adalah 18 tahun. Pelapis mulut rahim di bawah usia 16 tahun sangat rentan infeksi kanker.
Lakukan gaya hidup sehat -- gizi bagus, tidak merokok, hindari stress
Selain itu, ada satu hal lain yang bisa langsung aktif dilakukan seorang pria sebagai wujud kepeduliannya: higienis dalam berhubungan (higienis dengan alat kelamin pria) dan disunat. Ya, SUNAT. Tapi, kalau sudah sunat ya meski menjadi pria peduli gak perlu disunat lagi atuh )
4. Pria pendukung
Tiga peran aktif di atas sebenarnya sudah cukup menjelaskan bagaimana seorang pria secara aktif mendukung para wanita dalam lingkaran keluarganya. Dan peran aktif lainnya diperlukan -- dan bahkan sangat dibutuhkan -- untuk mendukung anggota keluarga yang sudah terkena kanker serviks.Â
Dukungan dari suami -- atau ayah -- terhadap pasien kanker serviks akan sangat bernilai bagi pasien, terutama memberikan suntikan semangat dan moral untuk tabah dalam menjalani pengobatan. Itu juga saya dapatkan dari sesi berbagi dari Bu Elly Sumbangsih.
Sepintas, orang tidak melihat Bu Elly berbeda. Dan Bu Elly pun berlaku seperti perempuan umumnya. Dengan wajah ceria, santai dan terkadang berguyon, siapa sangka jika Bu Elly ada "double premier cancer survivor". Ya, beliau adalah survivor dua kanker; kanker usus dan kanker serviks.