Kahatur Kang Emil,
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Sampurasun Kang.
“Hirup teh kudu dilatih ku peurih, dituntun ku santun, diasuh ku lungguh, diasah ku nyaah, dipiara ku rasa, dijaga ku du’a” @ridwankamil, #TETOT, halaman 296.
Nepangkeun. Sim kuring USA- Urang Sunda Asli, pituin ti Cigereleng, lahir sampai kuliah di Bandung, mencari sesuap nasi segenggam berlian di Jakarta, menetap berkeluarga di Tangsel. Tapi tetap, Bandung is in my blood.
Dua minggu lalu, saya ke Bandung, mencoba menikmati CFD di Dago. Seru, meski sebagai omnivora kelas berat, saya lebih suka CFD Bubat yang banyak makanan, terutama cilok Bapri. Saat di CFD dan melintas jalan Dago, saya melihat proyek perbaikan saluran dan trotoar. Dahi sedikit berkerut. “Perasaan proyek teh sudah lama, tapi belum selesai”. Dasar saya teh baheula tukang insinyur, satu fakultus dulu dengan Akang, saya sempetin melihat dari dekat pengerjaan proyek itu. Saya foto-foto juga beberapa temuan, yang saya aplod di sini beserta concern serampangan saya. Dari sini saya berpikir. (Ngahuleng mode: on).
Usulan aksi: Lomba audit proyek perbaikan saluran dan trotoar di Jalan Dago
Peserta: Mahasiswa, baik perseorangan atau kelompok, dari jurusan atau fakultas terkait, terutama Jurusan Teknik Sipil dan Fakultas Teknik Sipil atau Perencanaan. Peserta dibatasi jumlahnya, dan hanya diperuntukan bagi mahasiswa perguruan tinggi di Bandung Raya
Juri: Beberapa ahli konstruksi dan bidang yang terkait, yang bebas dari unsur kepentingan
Produk akhir: Presentasi visual observasi dan laporang ringkas dan padat
Tema: Melakukan audit atau observasi visual terhadap kualitas pengerjaan proyek