Hari ulang tahun Kompasiana ke 4, dirayakan komunitas blogger yang disebut Kompasianer dengan sebuah acara bertajuk Kompasianival. Kompasianival kali ini adalah penyelenggaraan kedua, dan dilaksanakan di sebuah hall besar di pusat perbelanjaan Gandaria City. Sejak memasuki pusat perbelanjaan mewah itu, saya sudah disambut dengan sebuah banner besar Kompasianival dengan figur pahlawan sedang membukabaju luar, dengan tag-line keren: Hero Inside You. Setiba di lantai 3, Hall Skeeno, saya jumpai bagian pendaftaran, dengan dua jajar meja pendaftaran di kiri dan kanan gerbang masuk. Pendaftaran kali ini jauh lebih lancar dan jauh lebih keren. Lebih lancar, karena saya tidak mendapati antrian mengular seperti tahun lalu – apa mungkin karena saya datangnya agak siangan – sekitar jam 10.30an. Lebih keren karena kita tinggal memasukkan nomor pendaftaran ke beberapa buah laptop yang tersedia. Seperti dijanjikan, Kompasianival kali ini memberikan sesuatu yang berbeda, di mana komunitas-komunitas maya di Kompasiana diberikan sebuah kesempatan untuk mengekspresikan diri dalam mengenalkan komunitasnya kepada para kompasianer. Saat memasuki aula atau hall Skeeno, kita langsung berhadapan dengan komunitas heboh dan keren: Planet Kenthir. Beruntung saya bertemu dengan beberapa pentolan komunitas, termasuk Mbak Hawa dan Pak Posma. Sayangnya, saya masih dibuat penasaran karena tidak bisa bertemu dengan Heri FK. Lalu komunitas-komunitas saya kunjungi, seperti IDKita – sempat berbincang dengan Mbak Christie Damayanti, Desa Rangkat yang seru dengan kekhasan pos ronda dan pakaian desanya, Fiksiana dengan Kang Eri Subakti yang heboh – jago juga dia jualan kaosnya he..he… meski sayang acara temu penulis bukunya tidak sempat saya hadiri. Juga komunitas-komunitas Kampret, Canting dan lain-lainnya. Dalam kunjungan ke komunitas-komunitas itu, akhirnya saya berkesempatan bertatap muka dengan kompasianer-kompasianer kawakan. Alhamdulillah saya bisa bertemu dengan beberapa Kompasianer terfavorit seperti Pak Katedra, Mbak Aulia, Bu Maria, Kong Ragile dan Bang Posma. Selain komunitas-komunitas yang cukup saya kenal sebagai komunitas Kompasiana, saya pun berkesempatan mengunjungi komunitas-komunitas lain yang membuka anjungan. Dan terus terang saya merasa sangat bangga setelah sempat berbincang-bincang dengan rekan-rekan di sana, karena hampir semua komunitas itu mengutamakan aktivitas berbagi, penyadaran dan semuanya ke arah kebaikan. Komunitas Coin a Change, Komunitas IDCC yang memberi penyadaran hak-hak difabel, Ayah ASI, Hibah berjuta buku Komunitas milis Popok Kain, Emak-emak Blogger dan lain-lainnya. Saya tambah yakin bahwa Kompasianival kali ini berbeda dari tahun lalu, di mana tahun ini tagline “sharing dan connecting” begitu terasa. Pendapat saya itu ternyata diamini oleh Pak Thamrin Dahlan. Pak Thamrin yang bergabung dengan Kompasiana beberapa saat setelah pensiun dan menemukan manfaat besar dari Kompasiana – bahkan beliau menganjurkan mahasiswa didiknya untuk menulis di Kompasiana. Bagi saya, Kompasiana berhasil membikin hidup lebih berarti. Dan jika dtanyakan siapakah “Hero” dari tema Kompasianival itu? Tentunya, hero itu adalah para Kompasianer itu sendiri. Itulah kenapa saya setuju bahwa “Hero” itu adanya “inside you”. Inilah foto-foto narsis saya di Kompasianival kali ini [caption id="attachment_224115" align="aligncenter" width="300" caption="Gerbang masuk Skeeno Hall dan meja pendaftaran"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H